Reformasi Pendidikan Nasional
Alhamdulillah pagi ini saya disetujui mendapatkan undangan mengikuti kuliah umum dengan tema Reformasi Pendidikan Nasional bersama Menteri Pendidikan Bapak Nadiem Makariem, yang lebih seringnya disapa akrab Mas Menteri.
Tepat pukul 14.00 kuliah umum dimulai dengan diawali oleh moderator istimewa yaitu Bapak Usman Kamsong, direktur pembinaan Media Indonesia.
Hikmah dari covid 19 ini adalah mempercepat cara-cara unik dalam tantangan meski dwngan terpaksa, roda inovasi dengan cepat bergerak dalam pembelajaran online, sehingga ketika ada kendala gutu-guru akan ada animo keluar dari krisis permasalahan yang terjadi.
Timbul empati-emapati, guru menjadi tutor sebaya untuk teman sejawatnya yang belum menguasai teknologi, GURU akan menyadari betapa pentingnya peran orang tua, dan ORANG TUA akan sadar betapa penting dan sulitnya tugas seorang guru. Guru tidak bosa digantikan tetapi haris bisa menciptakan inovasi-inovasi.
Kita akan keluar dari zona nyaman. Konsep pelatihanpun akan menjadi lebih prakyis, diadakan dalam sekolah-sekolah penggerak yang nantinya akan menjadi sekolah-sekolah penggerak dan menjadi pusat pelatihan. Membuat kurikulum lebih mudah dimengerti.
Dari 5000 pertanyaan yang diajukan, dipilih 100 pertanyaan kemudian dipilih kembali menjadi 10 pertanyaan yang akan diajukan kepada Mas Menteri, yang terkait dengan tema kuliah pagi ini.
Acara ini selain 300 peserta yang diijinkan live meeting via zoom, selebihnya live di youtube dan facebook ke group kementerian pendidikan Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dAlam Reformasi Pendidikan Nasional ini :
1. Memberikan peluang potensi besar kepada guru untuk berinovasi tentang pendidikan
2. Universitas lebih bebas memilih untuk merdeka nelajardengan passionnya dan lerarifan lokal dengan catatan harus ada akses teknologi dan bantuan. Asal ada akses internet akan lebih terasa reformasinya. Konsep Merdeka bukan karena paksaan, jika. Dipaksa namanya belum merdeka.
3. Ada 6 pilar inti pendidikan di dalam proses pembelajaran, yaitu bernalar kritis, mandiri, kreatif, gotong royong, kebhinekaan global dan berakhllak mulia.
4. Terkait dengan anggaran pendidikan 20% dalam APBN, jika kita berpi*ir kritis sebenarnya itu kecil, seAsia Tenggara bahwa negara kita termasuk paling kecil.
5. Penerimaan Peserta Didik Baru tahun pelajaran 2020/2021 , 70% zonasi dan 30% prestasi dan afirmasi.
6. Kementerian pendidikan adalah bersifat Deregulasi bukan Regulasi, sebagai pelalsan mandat dari presiden.
7. Hokmah positif dari wabah covid 19 dengan pembelajaran jarak jauh ini memang terpaksa dan tidak optimal, namun ada pembelajaran tentang interaksi antara guru, peserta didik dan orang.
8. Pendidikan soft skill bisa melalui model pembelajaran Project Based learning sehingga mampu menciptakan
9. Guru dalam pembelajaran jarak jauh ini buatlah lelompok-kelpmpok lecil dalam lelas yang sudah dikelompokkan sesuai minat, bakat dan kemampuan sehingga dalam transformasi pembelajaran di kelas dapat lebih optomal.
10. Untuk mengatasi permasalahan di daerah 3 T yaitu dengan konektivitas (harus ada akses/signal, dan lin-lin. Sementara yg masih susah konektivitasnya melalui pembeljaran di TVRI, yang nanti akan disesuaikan
Guri harus memperkuat otot-otot adaptif, kreatif, inovatif kita, akan timbul untuk yang memiliki imunitas kekuatan mental untuk menghadapi tantangan ini
JADI GURU ITU HARUS BANYAK TANYA, BANYAK COBA, DAN BANYAK KARYA.
ⓣⓔⓗ ⓦⓐⓦⓐⓣ
*Hari ke 51*
*Tantangan 60 Hari Menulis gurusiana*
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar