NISWATI SIMANGUNSONG

Niswati, S. Kom Instansi SMP NEGERI 1 TALAWI Mempunyai 2 anak (Anak Pertama Perempuan bernama Excelia Diwa Putri, Jurusan Ekonomi Akuntansi di UMSU dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ikhlas

Ikhlas

Oleh : Niswati Leman

Ketika mendengar kabar berita duka, wajah Hesti nampak memucat seperti tidak mempunyai darah. Hati Hesti percaya tidak percaya atas meninggalnya suami tercinta.

Lewat telephone berulang kali dilakukan untuk memberi kabar mengenai suami jika sudah meninggal Dunia. Akhirnya lewat petugas kebersihan dengan sedikit menundukkan kepala menceritakan kronologis kejadiannya.

Tanpa basa-basi Hesti langsung menuju Puskesmas dimana tempat suminya menghembuskan nafas terakhir. Sesampai di Puskesmas, Hesti menghadapi mayat suami yang sudah terbujur kaku. Derai air mata Hesti mengiringi kepergian sang suami tercinta.

Setelah administrasi dibereskan, Hesti bersama ambulance manuju rumah, disini Hesti hanya sempat mengbil baju dan peralatan yang dibutuhkan. Begitu juga dengan Eko, memilih baju yang mau dibawa ke Medan.

Kakak Hesti menelophoneku, yang berkata, " dek, cepat datang kemari, karena mayatnya mau dibawa ke Medan", ujar Hesti. Aku yang sedari tadi asyiik menelophone saudara-saudara, teman kerabat, sanak saudara dan yang lebih utama adalah Jiran depan, belakang, kiri dan kanan.

Alhamdulillah aku masih sempat melihat mayat abangku. Dengan sedikit mewek aku berusaha membentengi diriku agar jangan membuat masalah. Dengan membuka penutup kain, aku melihat wajah abangku yang putih berseri. Sembari aku berkata, " bang, sudah selesai tugas baktimu terhadap Nusa dan Bangsa, sudah selesai abdimu untuk negara ini"

Selang beberapa menit, mayat abangpun dinaikkan ke mobil ambulance untuk melanjutkan perjalanan menuju Medan. Berlahan sedikit demi sedikit ambulance mulai hilang dari peredaran, mulai hilang dari pandangan mata. Kuiirngi dengan doa kepergian abangku tercinta. Selamat jalan abangku. Semoga engkau tenang dan bahagia di alam sana.

Malam pertama baik di Kampung Terusan atau di Medan semua melakukan baca kulhu. Ini hanya sebuah kebiasaan yang dilakukan. Dan yang paling penting yang ditinggal diberikan kesehatan, kesabaran, ketabahan serta keikhlasan. Semangat buat Kakakku Hesti dan anak simata wayang harus tetap semangat melanjutkan kehidupan ini. Aku yakin kalian mampu menjalninino semua, karena kalian adalah orang-orang hebat yang pernah aku miliki.

Ujung Padang, 09 November 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ayo lanjutkan. Salam literasi

09 Nov
Balas

Makasih

09 Nov



search

New Post