PARADOKS, BUKU PERTAMAKU
#TantanganMenulisGurusiana
#Day14
Motivasi awal aku mengikuti pelatihan menulis Satu Guru Satu Buku (Sagusabu) Semarang I tnggal 17-18 Maret 2017 adalah untuk bisa mewujudkan mimpi bisa menulis dan menerbitkan buku. Buku karya sendiri, bukan buku antologi bersama penulis lain, yang selama ini sudah kumiliki beberapa judul. Mungkin ini sama dengan angan-angan peserta lain. Bisa menerbitkan buku karya sendiri merupakan angan-angan yang seolah sulit terwujud karena ketidaktahuan bagaimana cara menembus penerbit yang mau menerbitkan karya penulis pemula, yang aslinya bukan penulis. Hanya guru yang suka corat coret menjadi tulisan gaje (ga jelas), istilah sekarang.
Maka tidak kusia-siakan ketika ada informasi pelatihan menulis yang produknya adalah diterbitkannya buku karya peserta pelatihan. Informasi itu pertama kudapatkan dari laman FB seorang teman. Saat itu belum tahu siapa dan bagaimana Mediaguru sebagai penyelenggara. Pokoknya mendaftar, transfer, konfirmasi dan hadir. Selebihnya nanti setelah di lokasi pelatihan, SMK Negeri 2 Semarang, pikirku saat itu.
Benar, pada pelatihan itu baru tahu profil Mediaguru setelah presentasi materi dari CEO Pak Muhamad Ihsan. Kemudian tahu seluk beluk penerbitan buku setelah presentasi Mas Eko Prasetyo, pimred Mediaguru. Di akhir pelatihan (hari kedua) setiap peserta diminta membuat rancangan tulisan untuk calon buku yang akan diterbitkan.
Sejak awal aku ingin menerbitkan puisi-puisiku yang berserakan dalam tulisan tangan, maka kutuliskan saja ringkasan garis besar isi atau kandungan puisi-puisi itu. Rancangan itu yang kuserahkan pada Mas Eko dan dijawab “Oke.” Selanjutnya setelah diketik naskah puisinya, aku kirimkan sinopsis seperti ini:
Sinopsis Buku “PARADOKS” Kumpulan Puisi karya Warsono
Berangkat dari kontemplasi terhadap apa yang dilihat, dirasa dan dialami dalam kesehariannya, penulis menjumpai realita yang kontradiktif. Tataran ralita bertentangan dengan idealita. Yang diindera (seolah) berlawanan dengan yang diangankan. Singkatnya, paradoksal. Jadilah puisi “Paradoks” yang mewakili kegalauan penulis akan situasi tersebut.
Tidak semua kenyataan hidup bersifat paradoksal memang. keindahan alam, warisan budaya, kecintaan pada lingkungan adalah beberapa diantaranya. Mengalirlah sajak-sajak yang memotret keniscayaan ini dengan sudut pandang yang khas.
Kecintaan, kerinduan pada sosok ibu, wanita dan orang-orang yang dicintainya mewujud dalam untaian sajak-sajak yang mengalir. Pun kesadaran akan kecilnya diri di hadapan Tuhannya tak luput sebagai obyek curahan hatinya.
Selanjutnya dikirim naskah lengkap sebanyak 46 judul, dibuatkan draf kover oleh Tim Mediaguru, dimintakan persetujuan, acc penulis, proses editing, layout dan pengurusan ISBN oleh Tim MG, transfer biaya penerbitan dan percetakan, proses cetak, buku jadi dan kirim ke penulis. Selesailah proses panjang penerbitan buku perdanaku sebagai tonggak bersejarah proses kreatif kepenulisanku.
Salah satu puisi yang diambil sebagai judul buku:
PARADOKS #1
Dalam kecipak rinai hujan
di bawah talang
samar terdengar
namun nyata terikrar
: Adakah samudera tak lagi kuasa
menampung airnya?
hingga sebuah realita
mengambang, menguap
lantas sembunyi di sebalik mega-mega
: sementara kebijakan hanyalah
rekayasa semata
Dalam riuh gemuruh
suara hati yang kian kisruh
terselip sebuah tanda tanya
besar dan nyata
: Adakah mentari tak lagi
adil membagi sinarnya?
hingga beribu jiwa terlunta nista
di antara kumuh peradaban dunia
: sementara mereka
sibuk menghitung angka-angka
1991/2017
Cilacap, 12 Februari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sukses pak untuk bukunya. Salam kenal.
Aamiin.. Terima kasih, bu Karyani Sukaningsih.
Salam kenal kembali, bu. Semoga membawa maslahat
Selamat dan sukses P Warsono. Semangat.