Memenuhi TakdirNya

Oleh : Wahyu Utami, S.Pd.

Menjelang sahur saya bergegas untuk ambil air wudhu dan menjalankan dua rekaat sebelum subuh. Ketika saya berjalan ke kamar mandi, saya melihat sapi dikandang ada yang aneh. Tapi saya tak lantas melihatnya. 

Sayapun melanjutkan untuk berwudhu didekat kamar mandi. Setelah itu saya sholat dan lanjut mengaji. Disela-sela itu terdengar suara ibu mertua yang memanggil-manggil dari luar karena pintunya saya kunci kembali.

Dengan masih memakai mukena saya bergegas membuka pintu. Beliau bilang sapi yang dikandang sepertinya mau melahirkan. Kemudian saya bangunkan suami saya. Setelah itu suami pergi ke tetangga untuk meminta tolong membantu persalinannya. 

Dengan hati yang resah sambil menyiapkan makanan untuk sahur saya berdoa semoga baik-baik saja dan selamat. Namun takdir berkata lain. Anak sapi itu ternyata meninggal karena memang belum saatnya keluar. Menurut hitungan kehamilan, umurnya masih kurang satu bulan dikandungan. Allah berkehendak lain. Anak sapi itu dilahirkan dan meninggal. Sudah menjadi takdirNya kalau anak sapi itu tidak bisa diselamatkan. Meski saya merasa kasihan kepada ibunya, namun saya tidak bisa berbuat apa-apa. Kematian memang sesuatu yang paling dekat dan nyata.

Boyolali, 19 April 2021