Aku berjalan menyusuri pantai. Ku pandangi pasir putih yang indah. Suara deburan ombak kadang pasang kadang surut. Kuambil batu, lalu kuamati. Batu- batu beraneka ragam warna. Aku berjalan mencari tempat duduk. Kulihat di diujung yang tak jauh dariku ada batu besar. Kulangkahkan kaki menuju batu itu.

Walaupun batu itu besar, tapi tetap saja batu. Lambat laun pasti bisa terkikis oleh air. Begitu juga dengan hatiku. Aku terus memandang kedepan. Bayangan harta melimpah di depan mata. Dengan memandang lautan yang luas, aku terbebas dari bisikan untuk mengurangi hartaku.

Hartaku tidak akan pernah berkurang, "kata hatiku" yang paling dalam. Menambah dan terus menambah yang lebih banyak, agar tidak akan sirna sampai ke ujung waktu. Aku ingin mempunyai harta seluas samodra. Untuk mencari harta tidak semudah membalikan telapak tangan. Tetapi perlu proses untuk meraih.

Perlu komitmen dalam hati. Keikhlasan diperlukan untuk mencari harta yang diridloi-Nya. Kadang apa yang kita fikiran tidak sama dengan yang diharapkan. Percayalah, semua akan sesuai harapan. Harapan pasti akan terwujud. Penantian memang membosankan, tetapi jangan pernah bosan menunggu, "harapan". Semua akan indah pada akhirnya.

Janganlah pernah menyerah mencari ilmu. Ilmulah asetmu. Kelak engkau akan mengerti, bahwa ilmu adalah aset terbesarmu. Ilmu adalah harta sejati, "anak-anakku". Teruslah belajar...engkau akan semakin tidak mengerti. Pada akhirnya hanya ilmu yang kau cari...dan jawaban dari harta terbesarmu. tetap melangkah kedepan, jangan pernah menengok kebelakang lagi....

Untuk anak-anaku, LOVE you....

wahyutriastuti/astuticute/salatiga