Wahyu Ramlee

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Lonceng Terakhir

Ruang kelas V yang memiliki ukuran besar itu nampak tenang. Para siswanya sedang fokus menuliskan tugas mengarang yang disuruh oleh Bu Siska sejak setengah jam yang lalu. Mereka diberikan kebebasan menentukan tema karangan. Namun, ada satu siswa yang sejak tadi menjadi pusat perhatian Bu Siska. Namanya Budi, ia terlihat belum menuliskan apa-apa di buku tulisnya, sementara teman sekelasnya hampir menyelesaikan karangan mereka.

"Kenapa kamu belum menuliskan karangannya, Budi?" Tanya Bu Siska sambil melihat buku tulis Budi yang tampak kosong.

"Aku bingung mau nulis apa, Bu," jawabnya jujur. Seketika Bu Siska tersenyum tenang.

"Tulis hal apapun yang terlintas dipikiran kamu."

Seketika Budi menatap Bu Siska dengan mata yang berbinar.

"Memangnya boleh, Bu?" Tanyanya sedikit ragu.

"Boleh, kan tema karangannya bebas, kamu boleh mengarang apapun."

Kemudian Bu Siska melihat wajah Budi berubah murung.

"Tapi sebentar lagi lonceng, Bu," sesalnya.

Bu Siska ikut melihat jam di pergelangan tangannya. Masih tersisa waktu sekitar lima belas menit lagi menjelang lonceng terakhir pulang sekolah.

"Kamu kerjakan saja dulu, nanti jika belum selesai, kamu bisa melanjutkannya besok," ucap Bu Siska bijak.

"Tapi pasti nanti nilainya berkurang." Budi kembali murung.

"Tidak apa-apa, asal kamu mau berusaha, sekecil apapun hasilnya, yang penting kamu sudah berusaha melewati prosesnya."

Budi tampak bersemangat. Ia meraih pensilnya dan mulai menuliskan sesuatu di buku tulisnya. Sementara Bu Siska mulai berjalan ke meja siswa yang lain.

Lonceng berbunyi tepat setelah lima belas menit dan Budi bisa menyelesaikan karangannya tepat waktu. Ia mengumpulkan hasil karangannya kepada Bu Siska.

"Sudah selesai?" Tanya Bu Siska ragu sebab Budi baru saja memulai karangan.

Budi mengangguk dengan semangat membuat Bu Siska membaca isi karangan anak itu. Seketika dahi Bu Siska mengkerut lalu tersenyum geli. Karangan Budi berjudul, 'Lonceng Terakhir', dimana isinya tentang pembicaraannya dengan Bu Siska beberapa saat yang lalu.

Selesai

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepertinya ini yang bakal terbit pertama, sebagai buku sulung Kelas Menulis Batanghari, semangat ibu

09 Sep
Balas

Aamiin, semoga ya, Bu.

09 Sep

Sepertinya ini yang bakal terbit pertama, sebagai buku sulung Kelas Menulis Batanghari, semangat ibu

09 Sep
Balas

Sepertinya ini yang bakal terbit pertama, sebagai buku sulung Kelas Menulis Batanghari, semangat ibu

09 Sep
Balas

Sepertinya ini yang bakal terbit pertama, sebagai buku sulung Kelas Menulis Batanghari, semangat ibu

09 Sep
Balas

Sepertinya ini yang bakal terbit pertama, sebagai buku sulung Kelas Menulis Batanghari, semangat ibu

09 Sep
Balas

Sepertinya ini yang bakal terbit pertama, sebagai buku sulung Kelas Menulis Batanghari, semangat ibu

09 Sep
Balas

Baca judul saja sudah bikin penasaran yu... manteeep punya...

11 Sep
Balas

Hahaha, agak serem ya kak

20 Sep

Wah, ternyata Budi pintar juga ya Bu, hehehe. Salam literasi.

10 Sep
Balas

Iya, Bu, cuma kurang percaya diri saja :)

10 Sep

Alhamdulillah ok punya .... Semoga semangat kita selalu menderu di sagusabu

09 Sep
Balas

Iya, Bu, semangat untuk kita semua

10 Sep

Judul cerita yang menarik

10 Sep
Balas

Alhamdulillah, terima kasih, Bu

11 Sep



search

New Post