Wahyuni Lestari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Matematika Tak Sekedar Angka

Beberapa kali merasa tergelitik saat mendengar atau membaca ungkapan sesorang tentang matematika. Banyak yang beranggapan bahwa belajar matematika hanyalah belajar angka, rumus dan perhitungan. Tidak ada nilai-nilai karakter yang terkandung di dalamnya. Hal ini yang mengusik nurani saya selaku penggemar sekaligus pengajar matematika. Bagi saya, matematika tak sekedar angka. Belajar matematikapun bisa mengajari kita tentang banyak nilai-nilai karakter. Mau buktinya? Saya coba berikan sedikit yang saya rasakan saat belajar dan mengajar matematika.

Berfikir Sistematis, Tidak Tergesa-gesa mengambil keputusan.

Bicara soal matematika, tak lepas dari angka dan data. Matematika mengajarkan kita untuk selalu berfikir dalam tentang suatu permasalahan, dengan mengkaji melalui berbagai sisi. Jadi istilah jaman sekarang ga baperan. Yap data. Data yang ada dianalisis, sehingga bisa mendukung setiap keputusan maupun kesimpulan yang kita buat. Matematika mengajarkan kita untuk tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan tanpa melihat data. Jadi, belajar Matematika mengajari kita untuk tidak mudah percaya dengan isu dan berita hoax. Berfikir sistematis, dengan menyandarkan segenap jiwaraga kepada Allah ‘Azza wa jalla, menjadikan seorang pembelajar matematika mampu membuat analisis yang tepat untuk setiap permasalahan yang dihadapi.

Skala Prioritas

Dalam realita kehidupan, sering kita dihadapkan pada berbagai pilihan. Di sini dibutuhkan kejelian dalam menentukan skala prioritas. Bagaimana kita mengajarkan skala prioritas dalam matematika?

Dalam operasi hitung, kita mengenal ada operasi penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), pembagian (x). Jaman sekolah dulu guru kita sering mengistilahkan dengan pipalanda (ping, para lan suda) atau kabataku (kali, bagi, tambah, kurang). Kali dan bagi kita dahulukan untuk dihitung, meskipun kedudukannya di belakang. Dan antara kali-bagi atau tambah-kurang, yang kita dahulukan adalah yang tertulis di depan. Hal ini mengajarkan kita untuk mendahulukan hal-hal yang lebih penting. Mengenali skala prioritas, meskipun mungkin hal tersebut datang belakangan. Bagaimana dengan tanda kurung? Bukankah operasi dalam tanda kurung harus diutamakan?

Tanda kurung diibaratkan sebagai hak Allah. Dalam hal apapun, hak Allah harus kita nomorsatukan.

Wallohu a’lam bishowab.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap...ayo lanjut terus nulisnya.

22 Jan
Balas

Bismillah...

23 Jan
Balas



search

New Post