Hidup itu penuh warna, jika diterawang dari berbagai sudut pandang. Kehidupan mempunyai ragam cerita yang berbeda. Penyair Taufik Ismail mengibaratkan kehidupan laksana panggung sandiwara dengan banyak peran berbeda. Ada peran wajar. Ada peran berpura-pura. Masing-masing menjalani lakon sesuai kapasitasnya.

Namun, saat pentas usai, cahaya lampu redup, penonton bubar dan panggung Kembali sepi, semua pemeran kembali ke jati diri masing-masing. Menuju realitas yang sebenarnya. Meski demikian hidup tetap menyimpan misteri yang susah dicerna dengan akal sehat.

Banyak hal tak terduga. Meski terkesan lucu, tapi sebenarnya ini serius. Beneran serius. Lucu tapi menyebalkan.

Kisah ini bermula saat kami mengunjungi salah satu supermarket yang menjual kebutuhan alat-alat rumah tangga. Namun, barang yang kami cari tidak kunjung ditemukan.

“Habis, Pak” Ujar Pelayan singkat, saat saya menanyakan barang yang dicari. Dalam konsep ilmu perdagangan, kata habis bisa diartikan juga barang tidak pernah ada sebelumnya.

Wanita paruh baya bertubuh gempal menghampiri saat saya telah berada di mobil. Meminta jasa parkir. Dari sinilah misteri itu bermula.

“Dua ribu” Ujarnya dengan mata tajam memandang kami.

Empat buah uang logam nominal lima ratusan saya serahkan kepadanya. Namun, diluar dugaan dengan nada marah ia menolak dengan kata-kata tak pantas.

“Uang kertas” Teriaknya masih dengan nada tinggi. Meski telah dijelaskan dengan berbagai argumentasi. Namun, ia tetap ngotot dengan keyakinannya.

Hingga kendaraan melaju, ia keukeuh tidak mau menerima uang logam. Prinsipnya uang kertas atau tidak sama sekali. Entah apa yang merasukimu.

Dalam dunia bisnis, kita mengenal 2 jenis uang, yaitu kartal dan giral. Uang kartal bentuknya kertas dan logam. Semua merupakan alat pembayaran yang sah.

Meski kita berada di era keterbukaan, informasi bertebaran. Berita di belahan dunia sana dengan mudah dapat diakses dalam waktu singkat. Namun, realitasnya, masih ada yang tidak mampu membedakan uang kertas dan uang logam. Bahwa nilai mata uang dapat dilihat seberapa besar nominal yang tertera di atasnya, bukan pada bentuknya.

Hidup ini memang misteri.

Jayapura, 28 Juli 2022