Kepiluan hari ini dirasakan oleh setiap guru Indoesia, nasip guru bak dua mata pisau, sejenak kita berpaling pada Umar Bakrie sosok guru yang ada dalam lagu Iwan Fals yang sempat melegendaris, guru masa itu masih dengan pendapatan yang sangat rendah, cukup tuk nambah angin ban speda barangakali, dulu belum ada undang-undang perlindungan guru tetapi guru tetap sosok yang dihormati, disegani, dulu pak Umar Bakrie bergelimang kapur, tangan berlepotan dengan serbuk kapur, hari ini guru diberi tunjangan namun begitu banyak tuntutan yang harus dijalankan oleh seorang guru, katanya guru sudah sejahtera, tapi jari ini saya pertanyakan lagi kesejahteraan itu, bagi saya belum sejahtera, karena kesejahteraan bagi saya tidak diukur dari nominal material, akan tetapi kesejahteraan bagi saya adalah sebuah rasa, rasa yang ada dalam jiwa, karena jiwalah yang menuntun raga, hari ini jiwa dan raga guru pembina pramuka tersakiti, dikarenakan oleh dua mata pisau sistem pendidikan kita, memang hukum itu melihat dalam mata tertutut tapi hanya melihat yang ada, tapi rasa bagi saya lebih mampu melihat jauh dari itu, karana rasa mampu melihat hal yang tak terlihat meski dengan mata tertutup. Perlakuan kepala mesti dibotakan sepertiya bukan hal yang tepat untuk seorang guru, dengan kejadian baru-baru ini bagi saya kurang idealis, walau bagai manapun jantung stabilitas negara juga terletak pada pendidikan yang melibatkan guru.

#SaveGuruIndonesia#