Suatu pagi, hujan jatuh membasahi tanah yang kering. Dedauanan dan pepohonan seperti berteriak girang akan kedatangan titik-titik kecil dari langit. Pesta yang menyenangkan bagi mereka. Rasa haus yang mencekik lenyap sekejap mata, sejuk. Titik demi titik berjatuhan seakan-akan ada lautan di langit biru. Hujan hanya pasrah, jatuh dan lenyap ke dalam tanah.

Di suatu tempat yang sama, di balik bukit mentari menampakkan wujudnya, kuning keemasan. Burung-burung terbang mencari makan menikmati pagi yang cerah itu. Berlahan-lahan cahayanya semakin terang, semakin terpancarkan kekuatannya. Bagai mutiara di dasar lautan kelam, berkilau dari kejauahan.

Namun seperti ada dinding yang memisahkan cuaca di pagi itu. Antara hujan dan mentari. Berlahan titik-titik hujan mulai menghilang, mentari meredup. Dunia menjadi sepi, sunyi, dan kehilangan kecerahannya.

Tapi ada keindahan yang tiada tanding muncul beberapa detik setelah kesunyian tersebut. Warna warni yang menggelitik muncul di langit. Dunia menjadi indah, sejuk dan terang. Bahkan jauh lebih menyenangkan menikmati pemandangan yang sekarang, daripada ketika hujan dan mentari di pisahkan dinding itu.

Ya, pelangi. Indah bukan.