Sebungkus Roti (Pentigraf 7)
Sebungkus Roti
.
Malang tak dapat dielakkan. Pukulan bertubi-tubi warga ke arahnya, membuat Ramlan tersungkur mengenaskan. "Mati kau maling sialan", ungkap seorang warga yang diikuti dengan tawa kepuasan. Seperti habis membalaskan dendam yang selama ini tertahan. Tak ada yang memberi pembelaan. Padahal, demi anaknya bisa makan, Ramlan nekat mencuri sebungkus roti setelah seharian mengais rezeki.
.
Tak ada rasa kasihan. Warga terbiasa main hakim sendiri. Setelah benar-benar hampir mati, polisi kemudian datang untuk mengamankan. Lucu bukan? Benar-benar Ramlan yang malang. Menyeret kakinya dengan terpincang-pincang. Mengikuti proses hukum yang sedang menunggu ia datang. Sedangkan kini, dirumahnya Ratih menunggu dengan riang. Berharap makan kenyang saat Ayahnya pulang.
.
Ibarat cermin yang memantulkan bayangan yang sama, namun dari dua sisi yang berbeda. Dialah Romi, pejabat tinggi negeri ini. Terjerat kasus korupsi. Tukang maling uang rakyat, namun bebas liburan ke luar negeri. Di balik jeruji besi, hidupnya tetap mewah karena difasilitasi. Mengapa tak ada yang mengeksekusi? Maling seperti ini yang sebenarnya pantas mati. Namun, apa hendak dikata. Hukum di negeri ini "memihak yang kaya", kira-kira begitu kata mereka. Jika uang di atas segalanya, masalah apapun selesai tanpa ada efek jera.
.
.
Aksara Vizu, 13 Juni 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tiga R ya Vina, Ramlan yang mencuri, Ratih yang menanti, Romi bebas ke luar negeri. Mantap Vina, tolong ajari ibu bikin pentigraf Vina. Barakallah dan sukses selalu Vina. Salam literasi :)
Waahh... Iya juga ya, Bu.. Vn malah ga kepikiran sampai k 3 R itu.. Pemberian nama tokoh spontan aja, eh jdi nya cocok gitu yaa.. Heheee Salam Sukses juga, Bu... Salam Literasi. Terima kasih, Suportnya Bu... :)
Wiiiiihhh.....prihatin banget bu tapi apalah daya......Keren bu dan salam sukses.
Terima kasih apresiasinya, Bu.. Salam Sukses... Salam Literasi.
Ya begitulah negri kita bu
Iya, Bu... Sedih.... :( Terima kasih telah berkunjung, Bu... Salam Literasi..
Iya, Bu... Sedih.... :( Terima kasih telah berkunjung, Bu... Salam Literasi..
Waduh..artikelnya, ngeri sedap. barakallah bu
Heheee... Terima kaaih apresiaainya, Pak. Barakallahu fik. Salam Literasi. :)
Salam pejuang literasi un
Salam Semangat Selalu, Bu.. :) Terima kasih sudah berkunjung :)
Penegak hukum di mana? Sangat menyedihkan
Sangat mengerikan ..
Hiks.... Sedih akutu, Bu... :( Salam Literasi.
ngeri ya...
Iya, Pak... Tapi inilah realita.. Hiks :( Terima kasih telah berkunjung, Pak.. Salam Literasi.