Kemarin pagi menjelang sholat zuhur, kami sekeluarga bersih - bersih dirumah orang tuaku. Mulai dari dalam rumah sampai ke luar rumah alias perkarangan dan kebun.

Tenaga pembersih berbagi. Bagian rumah mulai dari ruang tamu sampai dapur adalah bagian kakakku dan anak - anak gadis. Bagian masak - masak untuk makan siang dilakukan oleh kakak perempuan ku bersama mama ku.

Aku bersama suami , iparku dan anak - anak lelaki bagian perkarangan sampai kebun disamping rumah.

Semua pada serius bekerja. Suami ku kebetulan bagian potong memotong ranting - ranting pohon cocoa yang sudah mulai mati dan lapuk. Sampai pada peremajaan pohon cocoa tersebut. Hari itu kami lakukan pembersihan luar dengan maksud bersih - bersih juga dalam rangka menyambut bulan ramadhan yang sebentar lagi datang.

Aku saat itu bagian pemungutan daun - daun dan ranting - ranting yang sudah dipotong - potong oleh suamiku. Disaat itu kami bekerja dengan seriusnya sehingga tanpa kami sadari ternyata disalah satu ranting pohon cocoa yang mau dibersihkan itu ada bertengger seekor ular .

Aku yang pertama kali lalu lalang dekat pohon itu semula tidak melihat keberadaannya. Tapi entah apa yang membuatku untuk melirik ranting pohon yang sedikit rimbun itu. Ternyata disana ada ular yang sedang bertengger cantik di ranting pohon itu.

Warnanya cantik, antara hijau , hitam , putih ke abu - abuan. Sangat cantik aku pikir. Tapi karena kaget, aku teriak ke suamiku, ada ular disana. Suami ku kaget juga tidak menyangka ada ular disana padahal dia juga sama dengan ku sudah lalu - lalang dekat ranting pohon itu.

Karena aku teriak, semua anggota keluarga ku juga kaget dan keluar mendekati ranting pohon itu antara kaget dan takut.

Salah satu keponakan ku mengatakan kalau ular itu viper. Aku jadi bingung, kok viper ? Bukankah itu ular biasa saja ? Ketika keponakan ku menjelaskan maka aku jadi mengerti kalau viper itu merupakan ular yang berbisa dan berbahaya.

Karena hari itu adalah hari jumat, dan membunuh ular juga tidak bagus, maka keponakan laki - laki ku memanggil temannya yang merupakan anggota komunitas viper yang bisa menangkap dan menjinakkan hewan - hewan melata. Karena dia sudah ahlinya, dengan mudahnya dia menenangkan dan menangkap ular tersebut.

Tapi aku masih penasaran, seberapa berbahayanya viper yang cantik itu maka aku mencoba berlayar digawai ku dan bertanya pada mbah google.

Aku menemukan bahwa Tropidolaemus ini, alias ular jenis viperidae memiliki keindahan dalam warna dan bentuk kulitnya seperti hijau dengan ornamen tertentu sertamemilik habitat yang unik.

Dalam tulisan praktisi sekaligus dosen di STKIP PGRI Sumbar bidang Biologi Fachrul Reza, M.Si. memaparkan faktor menarik dari si Hijau :

Ular ini cukup dikenal di kalangan peneliti dan penulis buku di Indonesia bahkan dunia. Tidak heran kerap menjadi model sampul buku di beberapa cetakan tentang biologi atau ular. Bagi peneliti atau penghobi ular ini menjadi idola di tiga tempat asal habitatnya yakni pulau Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Akibatnya di tengah masyarakat terdapat beragam mitos terkait ular tersebut seperti di Kalimantan yang menganggap ular yang tidak makan dan minum dan memakan angin karena sering terlihat diam di pohon. Secara kebiasaannya ular cantik manis dapat berpuasa tidak makan selama lebih dari tiga bulan setelah makan sekali saja. Bila ditilik ini sama dengan jenis ular besar seperti Phyton. Beberapa peneliti dan penduduk lokal tempat habitat ular tersebut meyakini bagian tubuh ular seperti kulit dan minyak dipercaya memiliki khasiat yang bermanfaat. Saat ini juga cukup banyak masyarakat mengejar ular tersebut untuk pengobatan beragam penyakit. Bila ular kebanyakan bertelur, jenis ini beranak atau vivipar.

Ternyata dari sekian halaman yang ada di mbah google ini, aku hanya sedikit menemukan tautan tentang Viper ini. Tapi sedikit puas karena aku bisa mengetahui tentang ukar yang aku lihat itu, dan itu cukup memuaskan.

Copas dari :

https://www.teksinfo.com/2019/01/ini-dia-ular-si-cantik-manis.html