Valentinus Utomo, S. Pd

Penulis Lahir di Kutoarjo, Jawa Tengah pada tanggal 19 Oktober 1991. Menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu P...

Selengkapnya
Navigasi Web

BELAJAR MENSYUKURI KEHIDUPAN

Sejatinya manusia adalah makhluk yang paling sempurna di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia merupakan spesies yang memilki potensi yang besar tetapi sangat lemah pada saat ia dilahirkan. Manusia lahir tanpa perilaku yang secara genetis sudah tercetak. Keberlangsungan hidup manusia tergantung pada perhatian, perawatan, dan kasih sayang orang lain. Besarnya cinta dan perhatian yang diterima sangat berpengaruh pada proses penyesuaian diri dan keberlangsungan hidupnya. Hal ini sangat berbeda dengan apa yang terjadi pada dunia binatang mereka dapat hidup bertahan tanpa bantuan binatang dewasa. Ini semua berkat kerja Tangan Tuhan ketika menciptakan manusia.

Pertama manusia memiliki potensi sangat besar untuk tumbuh dan berkembang melebihi spesies lain. Ukuran otak manusia yang mampu tumbuh tiga kali lipat. Kemampuan otak manusia berkembang sepuluh kali lipat selama proses perkembangan anak. Kekuatan otak manusia memungkinkan manusia mengembangkan segala sesuatu yang hampir tidak terbatas. Namun demikian perwujudan kemampuan tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan bantuan yang diterima orang lain. Manusia membutuhkan bantuan orang dewasa untuk bertahan hidup, berkembang mewujudkan seluruh kekayaan potensi yang dimiliki.

Kedua manusia memiliki keahlian tertinggi dalam berkomunikasi. Hal ini terbukti dari kemampuan manusia dalam mengekspresikan sesuatu secara detail. Manusia adalah satu-satunya spesies yang sangat berkembang dalam hal kemampuan berkomunikasi. Selama berkomunikasi mereka tidak hanya mengirim dan menerima informasi tetapi juga mengungkapkan dunia perasaan yang mereka alami. Kemampuan yang khas manusia ini menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan menjalin relasi, menumbuhkembangkan cinta, perhatian afeksi, dan mengembangkan perhatian kepada orang lain.

Ketiga manusia memiliki jangkauan perbedaan yang sangat luas jika dibandingkan dengan spesies lain. Perbedaan ini menjadi sumber kekayaan hidup dan stimulasi perkembangan peradaban. Perbedaan tersebut secara identik adalah warna kulit, bentuk tubuh, pola pikir dan lainnya.

Keempat, manusia tidak hanya memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan demi kesejahteraan hidupnya. Manusia dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan. Pengaruh lingkungan ini secara jelas terlihat dari kekuatan budaya dalam membentuk kepribadian seseorang. Dan kemampuan manusia mempengaruhi lingkungan terbukti dari keberhasilan mereka mengubah lingkungan yang tidak mendukung kesejahteraan hidupnya. Antara manusia dan lingkungan terjadi hubungan pengaruh yang timbal balik, keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Kenyataan ini menjadi alasan bahwa kita tidak mungkin memahami perilaku manusia tanpa menangkap konteks lingkungan tempat dia hidup.

Kelima, manusia adalah satu-satunya makhluk yang memilki dimensi waktu masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Kita bisa mengingat masa lalu, bertindak di masa kini, dan merencanakan di masa depan. Hal memungkinkan manusia untuk membangun sesuatu berdasarkan pengalaman masa lalu, menghindari kesalahan yang sudah terjadi, dan merencanakan di masa depan.

Keenam, manusia memiliki kemampuan berpikir. Dengan kemampuannya itu maka manusia dapat mepertimbangkan segala sesuatu dengan cermat. Kemampuan berpikir inilah yang secara fundamental membedakan manusia dari makhluk lain. Karena pikiran inilah manusia membebaskan diri dari semua bentuk dorongan dan insting; mengatasi dan mengelola perasaan secara efektif; dan memiliki kesadaran diri, yakni kemampuan untuk mengerti apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dialami.

Keenam hal ini harus kita sadari betul bahwa kita dilahirkan oleh Tuhan dan dibekali segala kemampuan dalam diri melalui orang tua kita masing-masing. Terutama ibu yang sudah melahirkan kita, dengan segala perjuangannya merawat dan membesarkan kita agar nantinya bisa menjadi manusia yang berguna di masyarakat.

Makna hidup itu banyak, tetapi hidup tidak akan bermakna jika maknanya sekedar tidak mati, karena orang pingsan atau koma masih hidup dan tidak mati. Maka kalau lampu saja yang hidup bisa menyinari sekeliling, maka harusnya kita yang hidup juga bisa berkontribusi pada lingkungan. Karena kalau tidak, berarti kita memaknai hidup dengan “tidak mati”, sehingga keberadaan kita sama dengan ketidakadaan kita, dan hanya menunggu mati secara biologis.

Maka dari itu syukurilah keadaan diri kita saat ini saat kita punya anggota tubuh yang lengkap, kita harus bersyukur, kita memilki bakat dan kemampuan yang kita punya syukuri itu sebagai anugerah dan hadiah yang berharga dari Tuhan. Karena dengan bersyukur kita bisa memaknai hidup kita secara positif dan semua itu titipan dari maha kuasa dan kita harus menjaganya dengan baik. Berkah Dalem.

VALENTINUS UTOMO, S. Pd.

Counselor and Trainner

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sukses selalu pak

26 Oct
Balas

Trims Ibu..

26 Oct



search

New Post