Ceritakan pada Pohon Literasi!
Program literasi yang sudah bergerak kian marak di sekolah selalu menarik saya untuk menggali berbagai ide dalam berinovasi mengembangkan program tersebut. Hal ini saya lakukan agar siswa lebih mencintai budaya membaca. Itu muara akhirnya. Nah, untuk mencapai tujuan tersebut, ternyata banyak cara yang bisa kita lakukan selain membaca lima belas menit sebelum pembelajaran.
Beberapa tulisan saya terkait inovasi literasi tersebut dapat ditemukan dalam buku “Membumikan Karakter pada Generasi Zaman Now”. Bagaimana kita mampu mengemas kegiatan literasi yang lebih menarik itulah membuat siswa kita lebih termotivasi untuk membaca. Apalagi Kemdikbud telah menerbitkan beberapa bacaan tentang literasi. Di antaranya, literasi sains, literasi numerasi, literasi finansial, literasi digital, literasi baca tulis, literasi budaya dan kewarganegaraan. Dengan adanya handout tersebut, diharapkan kita mampu mengimplementasikannya untuk siswa kita.
Seperti hari sebelumnya, kali ini siswa membaca buku cerita yang mereka ambil dari sudut baca. Namun, kali ini saya menggunakan kertas karton bergambar pohon sebagai media siswa untuk berbagi cerita. Kita mengenalnya sebagai “Pohon Literasi”. Pohon literasi ini memang sudah banyak digunakan, hanya saja ada modifikasi di sana sini. Amati tiru modifikasi (ATM), begitu lebih tepat.
Mula-mula, kita menggambar gambar pohon pada kertas karton, kita beri warna semenarik mungkin, dan kita beri tulisan “Pohon Literasi” pada bagian atas. Kita tempel pohon literasi tersebut pada papan tulis. Sementara itu, siswa kita minta membuat gambar aneka buah dan daun pada kertas lipat berwarna agar lebih menarik. Satu siswa membuat satu saja. Bagi siswa yang menggambar daun, akan menggunakan kertas lipat berwarna hijau, buah jeruk menggunakan kertas lipat berwarna orange, buah apel menggunakan kertas lipat berwarna merah, begitu seterusnya.
Setelah membaca cerita, siswa menuliskan ringkasannya pada kertas lipat yang sudah berbentuk buah atau daun. Mereka menuliskan judul cerita, tokoh protagonis, tokoh antagonis, latar tempat, latar waktu, dan pesan moral. Secara bergantian siswa maju untuk menempelkan hasil pekerjaannya pada pohon literasi. Strategi ini terbukti mampu meningkatkan semangat siswa dalam membaca. Siswa berlomba-lomba menggambar buah atau daun sesuai kreasinya masing-masing. Mudah, bukan?
Pohon literasi ini bisa digunakan pada semua jenjang kelas, dari SD hingga SMA. Guru dan siswa pun bisa berkreasi untuk membuat pohon, buah, daun, atau bagian lain dari sebuah pohon.
Mojokerto, 23 Januari 2019


Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeeen Bund. Sukses selalu dan barakallah yang
Terima kasih, Bunda. Semoga bisa semangat dan produktif seperti Bunda :)
ya Allah bu guru hebat banget
Pingin baca tulisan sampyan seperti zaman kuliah duluuu....
Terima kasih ilmunya. Bu saya minat dengan bukunya. Program literasi di sekolah saya baru mulai digiatkan lagi.