Uzlifah Rusydiana

Belajar dan terus belajar... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ada Hak dan Kewajiban dalam Bermain Peran

Ada Hak dan Kewajiban dalam Bermain Peran

Strategi pembelajaran memegang peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemilihan strategi yang tepat akan membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan siswa lebih memahami konsep materi melalui strategi yang digunakan tersebut. Banyak strategi yang dapat diimplementasikan. Guru tinggal memilih sesuai materi yang sedang dipelajari.

Pada pelajaran Pendidikan Pancasila dengan tujuan pembelajaran (TP) Mengidentifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan warga sekolah, guru bisa mengajak siswa untuk bermain peran. Strategi ini cukup efektif membuat siswa memahami materi yang sedang dipelajari. Bermain peran merupakan cara penguasaan materi pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Dalam pelaksanaannya, siswa memainkan peran sebagai tokoh hidup atau benda mati.

Untuk mempelajari hak dan kewajiban di rumah, satu siswa berperan menjadi ibu. Dua siswa lainnya berperan sebagai anak. Sebelum berangkat sekolah, dua anak tersebut melakukan kewajibannya. Ada yang membersihkan rumah, ada yang mencuci piring. Sedangkan sang ibu mencuci dan menjemur baju. Selanjutnya, dua anak berangkat sekolah. Mereka berpamitan kepada ibu. Sang ibu pun memberi uang saku untuk jajan di sekolah.

Pada saat tiga siswa bermain peran di depan kelas, siswa lainnya mengidentifikasi kegiatan mana saja yang termasuk hak dan kegiatan mana yang tergolong kewajiban. Begitu juga hak dan kewajiban di sekolah. Lima siswa memainkan peran sebagai guru dan siswa. Satu siswa sebagai guru dan empat siswa sebagai siswa.

Kegiatan yang bisa dimunculkan adalah siswa membersihkan kelas bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru juga melakukan kewajibannya, yaitu menyampaikan materi pelajaran. Sama halnya dengan kegiatan bermain peran sebelumnya. Kali ini siswa mengelompokkan kegiatan yang termasuk hak atau kewajiban.

Hasil pengelompokan tersebut kemudian didiskusikan secara klasikal. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk berpendapat. Peran guru hanya sebagai fasilitator dan memberikan penguatan terhadap hasil diskusi mereka.

Pemanfaatan bermain peran dalam pembelajaran memiliki banyak kelebihan. Di antaranya: siswa belajar menggunakan bahasa dengan baik dan benar, lebih berkesan dan tahan lama dalam ingatan. Bermain peran juga mengandung pembelajaran bermakna karena siswa dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah dan dapat memetik pelajaran yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, ada sebuah harapan siswa mampu menerapkannya juga dalam kehidupan sehari-hari.

Strategi pembelajaran ini juga memuat dua dimensi profil pelajar Pancasila. Pertama, gotong royong. Pada dimensi ini, siswa belajar bekerja sama dengan orang lain. Siswa juga belajar berkomunikasi. Dalam hal ini mereka akan menyimak gagasan orang lain, mengajukan pertanyaan, dan memberikan umpan balik.

Pada dimensi kreatif, siswa dilatih untuk mencari alternatif solusi permasalahan yang ia hadapi. Pada sebuah permasalahan, mereka mampu menentukan pilihan terbaik dari berbagai solusi yang ada.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, uapik tenan isinya. Jadi ikutan termotivasi

01 Mar
Balas

Alhamdulillah, uapik tenan isinya. Jadi ikutan termotivasi

01 Mar
Balas



search

New Post