DEFISIT NERACA PEMBAYARAN AS DAN RUNTUHNYA SISTEM BRETTON WOODS
Pendahuluan
Defisit neraca pembayaran (BOP) adalah suatu indikator yang menunjukkan ketidakseimbangan dalam transaksi ekonomi internasional. Dalam konteks ekonomi internasional, defisit neraca pembayaran dapat terjadi ketika suatu negara mengimpor lebih banyak barang dan jasa daripada ekspor. Hal ini dapat berdampak pada keseimbangan nilai tukar dan stabilitas ekonomi nasional. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang defisit neraca pembayaran AS dan bagaimana runtuhnya Sistem Bretton Woods mempengaruhi situasi ini.
Neraca pembayaran merupakan catatan sistematis dari seluruh transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh suatu negara selama periode tertentu. Salah satu komponen penting dari neraca pembayaran adalah neraca transaksi berjalan, yang mencakup perdagangan barang dan jasa, pendapatan investasi, dan transfer unilateral. Ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran, seperti defisit yang berkepanjangan, dapat mengindikasikan masalah ekonomi yang lebih dalam. Defisit neraca pembayaran Amerika Serikat (AS) telah menjadi isu yang signifikan, terutama dalam konteks sejarah runtuhnya sistem Bretton Woods pada awal 1970-an.
Defisit Neraca Pembayaran AS
Defisit neraca pembayaran AS telah menjadi perhatian utama dalam beberapa tahun terakhir. Dalam laporan tahun 2020, Bank of International Settlements (BIS) melaporkan bahwa AS memiliki defisit neraca pembayaran sebesar $1,2 triliun. Defisit ini disebabkan oleh peningkatan impor AS, terutama dalam sektor teknologi dan energi, serta penurunan ekspor AS.
Defisit neraca pembayaran AS terutama ditandai oleh defisit neraca transaksi berjalan. Faktor utama yang berkontribusi terhadap defisit ini meliputi:
1. Konsumsi Domestik yang Tinggi di AS menyebabkan peningkatan impor barang dan jasa
2. Investasi Asing yang masuk ke AS sering kali mengarah pada penguatan dolar, yang membuat ekspor AS menjadi kurang kompetitif.
3. Defisit Fiskal, Defisit anggaran pemerintah federal yang besar sering kali didanai oleh pinjaman dari luar negeri, yang memperburuk defisit neraca pembayaran.
Runtuhnya Sistem Bretton Woods
Sistem Bretton Woods adalah suatu sistem moneter internasional yang dibentuk pada tahun 1944. Sistem ini berbasis pada nilai tukar tetap antara dollar AS dengan emas dan nilai tukar yang dapat berubah-ubah antara mata uang lain. Sistem ini berfungsi dengan baik selama beberapa tahun, tetapi mulai mengalami masalah pada tahun 1960-an.
Pada awal 1970-an, sistem Bretton Woods mulai menghadapi tekanan yang semakin besar, terdapat 2 sistem bretton woods. yang pertama yaitu defisit Neraca Pembayaran AS, Defisit neraca pembayaran yang terus meningkat menurunkan cadangan emas AS, membuat sistem tidak dapat dipertahankan. Lalu ada Spekulasi Terhadap Dolar, meningkatnya spekulasi terhadap devaluasi dolar menambah tekanan pada cadangan emas.
Pada tahun 1971, AS mengumumkan bahwa tidak akan lagi mempertahankan nilai tukar dollar AS dengan emas. Hal ini berarti bahwa dollar AS tidak lagi berfungsi sebagai mata uang yang dapat diuangkan ke emas. Kondisi ini mempengaruhi stabilitas nilai tukar dan memicu runtuhnya Sistem Bretton Woods.
Dampak Runtuhnya Sistem Bretton Woods
Runtuhnya Sistem Bretton Woods memiliki beberapa dampak yang signifikan terhadap defisit neraca pembayaran AS. Pertama, runtuhnya sistem ini berarti bahwa AS tidak lagi memiliki batasan dalam mengimpor barang dan jasa. Kedua, runtuhnya sistem ini mempengaruhi stabilitas nilai tukar, sehingga AS harus menghadapi fluktuasi nilai tukar yang lebih besar. Mengambangnya Nilai Tukar, Mata uang utama dunia mulai mengambang sesuai dengan mekanisme pasar, menggantikan sistem nilai tukar tetap. Ketiga, Mengambangnya Nilai Tukar, Mata uang utama dunia mulai mengambang sesuai dengan mekanisme pasar, menggantikan sistem nilai tukar tetap.
Strategi Mengatasi Defisit Neraca Pembayaran AS
Untuk mengatasi defisit neraca pembayaran AS, pemerintah AS dapat melakukan beberapa strategi. Pertama, meningkatkan ekspor AS dengan meningkatkan investasi di sektor teknologi dan energi. Kedua, mengurangi impor AS dengan meningkatkan penggunaan sumber daya domestik. Ketiga, meningkatkan nilai tukar dollar AS dengan mengurangi inflasi dan meningkatkan suku bunga.
Kesimpulan
Defisit neraca pembayaran AS telah menjadi perhatian utama dalam beberapa tahun terakhir. Runtuhnya Sistem Bretton Woods mempengaruhi stabilitas nilai tukar dan memicu defisit neraca pembayaran AS. Untuk mengatasi defisit ini, pemerintah AS dapat melakukan beberapa strategi, seperti meningkatkan ekspor, mengurangi impor, dan meningkatkan nilai tukar. Kedua fenomena ini saling terkait dan memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya keseimbangan ekonomi dan stabilitas moneter. Masa depan sistem keuangan internasional akan terus menghadapi tantangan yang memerlukan kerjasama global dan inovasi kebijakan.
Terdapat juga beberapa defisit neraca pembayaran AS dan Runtuhnya sistem bretton woods, diantara lainnya yang pertama adalah tidakmauan jerman dan jepang untuk merevaluasi mata uang mereka memaksa amerika serikat untuk mendevaluasi dollar, sehingga meruntuhkan sistem bretton woods. Yang kedua ini adalah keputusan politik untuk menyingkirkan Amerika serikat dari posisinya sebagai “world’s is Banker”. Dan yang terakhir ironisnya dollar AS tetap menjadi mata uang internasional meski tanpa dukungan emas.
Daftar Pustaka
Gramedia (2024). Neraca Pembayaran: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Dan Komponennya
Journal of Popular Research. Vol. 2, No. 2, (2023). Menganalisis Neraca Pembayaran Sebagai Tolak Ukur Kemampuan Perekonomian Nasional Dalam Transaksi Internasional.
Krugman, P. R., & Obstfeld, M. (2006). International Economics: Theory and Policy. Addison-Wesley.
Journal of Economics. Vol. 21, No. 3, Masalah dan Strategi Mengatasi Defisit Neraca Perdagangan (2019). Tim Kajian Neraca Pembayaran. Badan Kebijakan Fiskal
Eichengreen, B. (2008). Globalizing Capital: A History of the International Monetary System. Princeton University Press..
Obstfeld, M., & Taylor, A. M. (2004). Global Capital Markets: Integration, Crisis, and Growth. Cambridge University Press.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar