Terasa tertampar saat membaca pesan singkat yang ibu berikan untukku kemarin sore. Sedikit terhenyak dan sejurus kemudian berusaha mencoba menata gejolak emosi yang tiba-tiba datang melanda. Introspeksi diri, dan serasa menghujam perih memang benar adanya.

Di usianya yang senja, hal yang wajar saat kembali merindukan kebersamaannya dengan anak-anak. Terlebih sejak kepergian bapak, sudah tak ada lagi orang yang akan selalu bisa mendengar celotehnya, keluh kesahnya dan sejuta cerita seru lainnya. Dan saya sebagai anak mencoba merasakan itu semua. Walau saya tahu, apa yangbsaya coba pahami saat ini tak sepenuhnya bisa mewakili apa yang sebenarnya terjadi. Dan sungguh sangat manusiawi.

Liburan ini, saya bertekad untuk menemaninya. Semoga segala sesuatunya akan dilancarkan dan dimudahkan. Sehatlah badan, bahagialah lahir dan batin. Bersama kita akan menemani ibu barang sejenak. Bismillah semoga lancar segala sesuatunya. Sudah saatnya untuk kembali memberikan perhatian, layaknya yang selalu beliau berikan untuk kami anak-anaknya.