#Tantangan Gurusiana#

#Tantangan Hari ke-9#

Selalu saja kehadiran Kamal bagi teman-temannya menjadi penghibur. Ia ringan tangan. Ia menolong siapa saja. tanpa pilih-pilih. Apalagi kalau yang meminta bantuan adalah gurunya. ia sangat ngestokne begitu bergegas dalam melakukannnya.

Dalam suka maupun duka dia selalu tersenyum. sampai-sampai para dewan guru tidak bisa membedakan roman mukanya. Apakah dia sedang susah ataukah bahagia? Apakah dia senang ataukah tersakiti? Yang selalu nampak ketika dia dipanggil selalu menjawab "dalem" sambil tersenyum.

Suatu ketika Kamal diminta temannya untuk mengantarkan pulang. Teman tersebut bukunya ketinggalan. Tampak dengan suka rela dia mengantar temannya tersebut. Bahkan dialah yang memboncengnya. Padahal sepedanya tidak ada boncengannya. Kamal membonceng temannya di setangnya. Ketika sampai di sekolah banyak yang melihat kaki Kamal berdarah. Saat ditanya oleh gurunya " Kamal, ada apa dengan kakimu?" Kamal hanya menjawab "Habis jatuh pak." Gurupun bertanya lagi "Kamal, sakit ya?" Dia hanya nyengir sebentar dan menjawab "Ya pak." Tapi setelah itu dia tersenyum lagi.

Meskpun harus merasakan sakit, Kamal tidak ada tampak di raut mukanya bersedih. Dia tetap mau menolong temannya. Dari segi akademik nilai dari setiap kali ulangan jarang sekali dia mendapatkan nilai maksimal atau bahkan 100. Akan tetapi secara karakter dialah yang patut untuk diacungi jempol. Selalu mengucapkan salam dan bersalaman dengan bapak/ibu gurunya setiap kali bertemu. bahkan dalam sehari kadang sampai 5 atau 8 kali dia bersalaman. Saat datang dia salaman. Sebelum masuk kelas dia bersalaman lagi. Saat dia keluar karena bertanya sesuatu hal ke kantor dia bersalaman lagi.nanti saat istirahat dia bersalaman lagi. Dan seterusnya dan seterusnya.

Dengan adanya murid seperti Kamal. Bapak/ibu guru merasa eman. Banyak yang merasa simpati. Apalagi melihat senyumnya yang khas. Dengan hanya bersuara "ehh hee" dan raut wajahnya yang polos dan culun. Cukuplah sebagai penghibur diri. Masih ada murid yang berbudi pekerti mulia, sopan santun tak ringan tangan seperti Kamal.