ADA APA DENGAN KAMAL?
#Tantangan Gurusiana #
#Tantangan Hari ke-8#
Kamal, lengkapnya Mohamad Kamaluddin. Siswa ini adalah siswa kelas IV. Dia tipe siswa yang rajin dan hormat kepada bapak/ibu gurunya. Dia bahkan bisa dikatakan sebagai siswa yang tidak pernah mempunyai alpa dalam daftar hadir di kelasnya. Dengan kata lain aktif. Ditambahi sangat.
Selayaknya para siswa laki-laki yang lain. Dia suka bermain sepak bola. Suatu ketika, pada saat itu pelajaran olahraga. Tapi ada yang tidak biasa dari seorang Kamal hari ini. Dia datang terlambat. Dengan senyumnnya yang khas, dia baris paling belakang. Padahal dia kategori siswa yang memiliki tinggi badan tinggi di atas rata-rata temannya.
Dari kejauhan aku memperhatikan ulah si Kamal. Banyak memperhatikan dengan seksama. Guru olahraganya sebentar sebentar melihat ke arah teman-temannya, semua murid laki-laki dari kelas IV dan juga ke arah Kamal. Ternyata benar, sang guru menemukan keganjilan pada diri Kamal. Rupanya hari ini dia tidak memakai sepatu olahraga. Dia mengenakan sepatu yang biasa dia pakai, tapi keadaannya sudah bolong dan tak layak pakai.
Tapi sungguh banyak guru yang merasa salut pada sosok Kamal. Dalam keadaan apapun dia selalu saja tersenyum. Dan senyumnya menggelikan. Para guru yang melihatnya merasa adem. Terlepas dari prestasi akademiknya. Kamal bukanlah anak yang berkategori murid yang sangat pandai secara akademik. Dia juga bukan kategori yang rendah prestasi akademiknya. Jadi dengan kata lain, Kamal termasuk murid yang memiliki prestasi akademik standar.
Mengapa dengan Kamal? Ada apa dengan Kamal?
Meskipun berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja. Kamal sosok murid yang semangat dalam belajarnya. Tetapi ada hal yang tak bisa diremehkan dari sosok Kamal. Dia model anak yang badung, istilah jawanya “NGGLUBUT.”
Pagi hari dia selalu datang ke sekolah lebih awal. Mengapa ia selalu datang lebih awal. Banyak yang menganggap bahwa Kamal anak yang rajin. Setiap hari datang paling awal. Telisik punya telisik ternyata dia datang awal, dia rupanya mempunyai satu tujuan yang tersembunyi. Kalau dia berangkat lebih awal, sementara di rumahnya ibunya belum selesei memasak, maka orang tuanya akan memberikan uang saku tambahan. Karena dia berangkat ke sekolah belum sarapan dan hanya membawa bekal berupa nasi. Maka secara otomatis, orang tua menambah uang sakunya untuk membeli lauk.
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar