Setelah selesai semuanya, akhirnya mereka berangkat ke tempat wisata terdekat dari rumah bu Ami. Tempat itu adalah satu objek wisata terkenal di kota kelahiran Yudi. belum begitu siang ternyata pengunjungnya sudah begitu ramai.

“Yud kamu beli tiket dulu biar kami menunggu di sini saja” kata bu Ami karena antrian sangat ramai.

“Baik ma, tunggu di sini jangan kemana-mana. Abang jaga adikmu” kata Yudi kepada abang.

“Baik pi, adik duduk dengan nenek tuh di sana” kata abang.

“Iya adik mari sini sama nenek” kata bu Ami.

“Ye.... adik tidak akan kemana” kata sambil duduk dekat neneknya dengan cemberut.

“He pagi-pagi sudah cemberut nanti hilang loh cantiknya” goda nenek

“Adik tidak akan kemana-mana nek” kata adik.

“Iya sayang, di sini ramai” bujuk nenek.

Setelah lebih dari setengah jam antri akhirnya Yudi berhasil membeli tiket masuk. Dia langsung mengajak semuanya masuk. Mereka mencari tempat yang rindang dan menyewa tikar untuk duduk di sana.

“Nek kami boleh lihat-lihat ke sana ya” kata adik mengajak abang.

“Boleh, tapi jangan jauh-jauh ya” kata kakek.

“Tidak kek kami hanya mau lihat-lihat dan berfoto-foto saja. Nanti kalau pulang akan adik lihatkan kepada teman-teman adik” kata adik sambil menarik tangan abang. Abang mengikuti adiknya karena ia juga ingin berkeliling sambil mengabadikannya. Tidak lupa dia membawa kamera kesayangannya.

Bersambung...

Surian, 17 Juni 2021

Salam Literasi