Las melihat teman-temannya datang merasa heran. Karena tidak biasanya mereka bermain kesini. Apalagi sekarang tidak ada Yati.

“ada apa nih ramai-ramai, mari masuk” tanya Las

“emangya tidak boleh” Rin balik bertanya.

“ya bolehlah, tapi tumben gitu. Tidak biasanya” jawab Las sambil terkekeh.

“memastikan  saja apa kamu ada di rumah” kata Yun.

“Ya adalah, memangnya aku mau kemana” tanya Las.

“bagaimana hubungan kamu dengan Brian” tanya Yen.

“tidak nyambung kali” jawab Las.

Mereka asyik mengobrol karena sudah lama tidak bertemu. Mereka sibuk dengan keluarga masing-masing hingga terkadang tidak ada waktu untuk bersama.

“Las apa kamu masih sering main ke kafe bang Bago akhir-akhir ini” tanya Yen.

“tidak, semenjak pertengkaran bang Bago dan istrinya tidak pernah lagi. sebenarnya ada apa sih” tanya  Las.

“tidak ada apa-apa, kami juga belum pernah datang semenjak kejadian itu” jawab Yun.

“tidak enak saja main kesana, memang sih bang Bago ramah. Tapi kita tidak enak juga dengan istrinya. Walaupun kita hanya eman bang Bago saja” kata Rin.

“hubungan kamu dengan Brian baik-baik saja kan Las. kami mendukung kamu denganya, karena dia sudah duda. Kalau dengan bang Bago kami tidak mendukung” kata Yen.

“betul Las, bang Bago masih punya dua istri. Walaupun Sri sudah dicerai. Kasihan anak-anaknya” kata Yun.

“sudahlah jangan bahas bang Bago lagi, kita masak-masak yuk Las. kami sudah bawa bahan-bahannya” kata Rin.

“ayo, sambil kita masak hubungi teman yang lain. Kita makan bersama. Sayangnya Yati tidak ada disini” kata Yen.

“iya, semoga ibunya cepat sembuh. Semuanya pulang kampung Las” tanya Yun.

“iya” jawab Las sambil mengangguk.

Bersambung...

Surian, 06 Juni 2021

Salam Literasi