Upit Sarimanah

Penulis dan pengajar di MP-UIN Jakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web
Diary, Manfaat Menulis Semudah Curhat

Diary, Manfaat Menulis Semudah Curhat

Diary, Manfaat Menulis Semudah Curhat

Penulis: Upit Sarimanah (Pendidik MPUIN-JKT)

“Siapa bilang menulis itu susah?, Kalau dipikir-pikir… jadi susah deh. So, jangan kelamaan mikirnya, langsung nulis aja”. Tulislah apa yang Anda rasakan dan apa yang Anda pikir saat itu juga. Bermodalkan pulpan dan secarik kertas saja kita sudah bisa memulai menulis, apalagi modal buku khusus, buku diary misalnya. Dalam menulis diary, tak ada istilah penulis pemula, semua bisa melakukannya hanya butuh modal kemauan memulai.

Teringat masa SMP dulu, kali pertama mempunyai buku diary. Buku yang selalu mengusik rasa dan berhasrat hati untuk segera menggerakan pena corat coret di diary. Dengan lincahnya sang pena menari lembut diatas carik-carik kertas menuangkan perasaan yang penuh emosional. Saat itulah saya mulai senang menulis.

Seringkali, mata ini berkaca-kaca berderai air mata menumpahkan rasa sedih, kecewa, dan sakit hati. Di lain waktu tersenyum sendiri saat ada pengalaman lucu, memalukan atau pun yang menggembirakan. Plooong banget, gejolak hati reda sesaat setelah mencurahkan unek-unek. Yah, walaupun tidak seratus persen memberikan solusi namun sudah berhasil menenangkan hati dan pikiran.

Menurut Alice D. Domar, menulis buku harian adalah sebuah langkah untuk mengungkapkan emosi dan perasaan kita dan membantu kita untuk merawat pikiran kita. Tuh khan… , dengan menulis diary curhat kita bisa terjaga dan pokoknya bebas ghibah deh. Bener banget, daripada ngomongin orang lain bikin dosa, lari nulis status galau di fb buka aib diri, lebih baik menulis diary deh.

Diary seolah memberi ruang dan waktu khusus bagi diri sendiri mengisi lembaran hidup yang baru tanpa menggangu orang lain. Walaupun ditengah kesibukan tinggi, seseorang yang biasa menulis diary akan dengan sendirinya kembali ke pangkuan diary langsung mencurahkan isi hatinya. Kita menyadari bahwa banyak sekali manfaat yang bisa didapat dengan menulis diary.

Pertama, diary bisa menjadi solusi awal latihan menulis. Karena diary adalah sifatnya pribadi dan untuk konsumsi diri sendiri, maka penulis dapat secara bebas mengungkapkan perasaan, pengalaman, dan permasalahan terkait diri sendiri ataupun orang lain tanpa memikirkan gaya bahasa yang digunakan. Tidak memikirkan tema, judul, alur, dan aturan menulis sehingga ungkapan emosi mengalir dengan sendirinya.

Kedua, diary adalah gudang sejuta cerita, tempat tertampungnya pelampiasan berbagai perasaan. Masalah dan kegalauan berpindah tempat menjadi kumpulan cerita dalam diary. Segenap kegalauan yang bertumpuk plek plek tertumpahkan. Memang betul, ada sensasi lain yang berbeda yang akan kita rasakan setelah curhat di diary, seolah bebas dari beban berat yang menimpa, legaaaa… ..

Ketiga, diary adalah teman dalam kesendirian. Dikala sepi mendera, diary tak hanya seonggok kumpulan kertas, namun sebagai sahabat karib yang selalu siap sedia mendengarkan keluh kesah. Tak mengenal lelah, diary siaga (kayak suami siaga aja, he … he… he…) menerima semua kekesalan tanpa memarahi apalagi menggurui. Diary sangat cocok bagi seseorang yang pendiam dan penyendiri untuk bercurhat ria.

Keempat, diary sebagai terapi jiwa dan menyehatkan tubuh. Logikanya ketika kita mencurahkan isi hati, stress, kepenatan dan masalah bisa tersalurkan dengan menulis. Selain itu, menuliskan perasaan dengan jujur apa adanya dapat menstabilkan emosi dan menemukan jati diri sesungguhnya. Menurut James Pennebaker seorang peneliti bidang psikologi dari Universitas Texas, menulis diary dapat memperkuat sistem immun, atau disebut T-lymphocytes. Kekuatan tubuh pun bertambah ketika emosi seseorang stabil.

Kelima, diary adalah fortofolio kehidupan. Catatan-catatan pribadi yang kesannya ringan, suatu saat menjadi memori dan kenangan indah yang tak ternilai. Kisah dan pengalaman masa lalu di diary adalah gambaran diri yang jujur apa adanya. Jika mau, dengan menulis diary kita bisa menghasilkan karya buku dari kumpulan catatan-catatan harian. Contoh buku best seller dari menulis diary ‘Catatan Hati Seorang Istri” oleh Asma Nadia, yang selanjutnya sampai diangkat menjadi sebuah film. Kerennn khan … .

Sebetulnya masih banyak lagi manfaat menulis diary yang bisa digali lebih banyak dari berbagai sisi, baik dari sudut pribadi maupun sosialnya. Sejatinya, Menulis diary adalah proses bercerita dimana semua orang bisa melakukannya dengan gaya masing-masing. Seperti ungkapan ‘If a story is in you, it has to come out (William Faulkner)’. Siapa lagi yang akan menceritakan kisah Anda melainkan diri sendiri. Ikatlah kisah Anda!, maka sejarah Anda akan dimulai.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren bingits ceritanya bu upit...saat Diary itu ditulis, maka sejatinya kita langsung menulis dengan sendirinya, coretan pun dianggap curhatan..tulis dan tulislah semangattt

15 Jun
Balas

Kalau saya, menulis itu darah. hehehe

16 Jun
Balas

Bener banget bu ...saya punya buku diary dari SMP juga. puas hatii rasanya kalau sdh numpahin uneg-uneg ke buku diary...plong kita punya hobby yg sama bu, he..he. tapi kalau saya menulis tuk suguhan publik kok ga PD ya.. Salam kenal Bu Upit yaa...siip tulisannya keren banget bu.

15 Jun
Balas

Itu diare, bu Mar.... Ini diari. Tapi jurang huruf 'k'. Semustinya dik Ari. Ini artikel je berapa bu Upit? Smg zukzes aza ya for yu. ... Menggugah perasaan pengen nulis lagi. Tp lg zibux ngetix...

15 Jun
Balas

Belum seberapa di banding p aziz. Sy jg br mulai lg abis ngolah raport nih

15 Jun

Ya bu, setuju...mulailah dengan diary... Asal jangan diary yang bulak balik ke kamar mandi

15 Jun
Balas

He he ... bisa aja bu maryati. Terima kasih dah mau mampir d lapak sy

15 Jun

Terima kasih bu dati... harus sering nulis memang biar terasah apapun itu

15 Jun
Balas

Salam kenal bu umul... ayo semangat nulis terus. Sama sy jg masih hrs bnyk belajar

16 Jun
Balas

Mendarah daging ya pa...stuju atuh p yuda

16 Jun
Balas

Dari Diary ke penulis yang mendunia. InsyaAllah Miss Upit.

16 Jun
Balas

Semoga ya bu erma.amiin

16 Jun



search

New Post