MENCARI PENGHANGATAN
Gerimis malam menembus pagi
Raga mencengkeram erat pada selimut kain
Udara dingin menyusup pada sum-sum yang mulai mengering
Rinai itu tak sekedar halau mentua
Menemani sepanjang malam hingga pagi
Sang bagaskara pun masih enggan menampakkan cahayanya
Tubuh yang mulai termakan usia, seakan tak mampu bersuci
Lalu mencari penghangatan di tungku perapian
Untuk menghilangkan hadas
Tugas dan kewajiban telah menanti di ujung sana
Memaksaku untuk bangkit segera
Mendidik generasi muda harapan ummat, yang menjadi tanggung jawabku
Gerimis itu adalah anugerah dari-Nya
Berharap di setiap tetesannya ada berkah
Buat kita yang selalu bersyukur
Pojok ruang sepi, 30082021
Belajar_nulis
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi nan menawan.. Salam kenal dari Lubuk Sikaping. Sehat dan sukses selalu Bu cantik
Alhamdulillah. Terima kasih bunda. Semoga sehat selalu. Salam balik dari Parigi Moutong