#H3

#Bismillah...

Malam ini aku membuka almari perpustakaan pribadiku. Pandanganku langsung tertuju pada satu buku tebal, yang entah kapan terakhir kali aku membacanya. Buku itu berjudul Puncak Kefasihan Nahjul Balaghah. Buku yang berisi tentang keluasan ilmu Ali bin Abi Thalib, yang terkenal dengan sebutan “Baabul ‘Ilmy”, pintunya ilmu.

Kuambil buku itu, kubuka langsung menuju daftar isi. Kulihat satu persatu dan tertujulah pada satu pokok bahasan yang membahas tentang penciptaan kelelawa yang mengagumkan.

Allah telah menciptakan sesuatu yang menakjubkan, yaitu kelelawar. Ia bergerak dan mencari makanan pada malam hari, di saat yang lain menjadikan malam untuk waktu istirahat. Ia istirahat pada siang hari di saat yang lain bertebaran di muka bumi untuk mencari rizkiNya.

Ia tidak bergantung pada matahari. Sedangkan yang lain menjadikan matahari sebagai sumber utama kehidupan. Matanya silau ketika matahari menyembulkan sinarnya. Karena itu ia memilih untuk membataskan diri pada tempat-tempat persembunyiannya. Ia menutup kelopak matanya di siang hari dan memperlakukan malam sebagai lampu yang membantunya untuk mencari makanan. Kegelapan malam tidak mengganggu penglihatannya, tidak pula kekelaman malam mampu mencegah ia bergerak.

Segera setelah matahari menyingkirkan tabirnya dan cahaya pagi muncul, kelelawar mulai menutupkan kelopak matanya dan hidup denngan apa yang telah ia kumpulkan dalam kegelapan malam.

Mahasuci Allah yang telah menjadikan malam sebagai siang bagi kelelawar untuk mencari rizki, dan membuat siang untuk istirahat dan menginap. Kebalikan bagi makhluk yang lain.