Khalid baru saja mendapatkan cobaan bertubi-tubi. Aisyah istrinya, 1 bulan yang lalu meninggal dunia. Berikutnya ayam-ayam peliharaannya mati terkena aratan. Belum genap sepuluh hari, motor satu-satunya yang biasa dia pakai untuk pergi kerja hilang diambil orang. Hampir saja Khalid putus asa. Ia menganggap dirinya yang paling sengsara hidupnya, mungkin Allah tidak sayang , pikirnya. Lama ia merenungi nasibnya.

Suatu hari, tiba-tiba pandangannya lekat pada sosok mungil di depannya, dia Fatimah, anaknya. Tak pernah ia memperhatikan dengan seksama tingkah lucu anaknya yang masih belia. Naluri kebapakannya muncul. Seandainya tetap bertahan dalam kekalutan, bagaimana nanti nasib anaknya ke depan.

Akhirnya ia berusaha bangkit. Semangat hidupnya semakin bertambah, apalagi dia ingat ceramah yang disampaikan oleh salah satu ustadz, bahwa kita harus husnudzan (positive thinking) kepada Allah. Apapun yang terjadi pada diri kita, pasti ada hikmah yang tersembunyi dibaliknya. Allah akan mengganti kepedihan dengan kebahagiaan.

#H 3