MENDORONG MOBIL MOGOK
MENDORONG MOBIL MOGOK
Seorang lelaki gagah, tampan, berdasi berada di dalam mobil mewah tersebut. Mobil itu dengan laju yang stabil melewati jalan yang kanan kirinya penuh dengan tanaman padi yang baru ditanam, sebagian lahan ada yang baru di bajak. Setelah melewati persawahan, mobil melaju melewati perkebunan tebu dan sekarang mulai memasuki perkampungan. Rumah rumah di kampung ini biasa saja, sederhana. Penduduk di kampung ini mayoritas bertani dan beternak ayam, ada yang beternak kambing atau sapi. Siapapun yang lewat di desa ini akan melihat di samping rumah terlihat kandang kambing atau sapi, bahkan ada beberapa rumah yang terasnya dipakai untuk meyimpan pakan sapi yang berupa daun jagung dan kawul.
Mobil BMW itu melaju dengan tenang, banyak warga kampung menghentikan aktifitas sesaatnya dan melihat mobil tersebut ketika lewat. Mungkin di hati mereka penasaran dengan orang yang berada di dalamnya. Sampailah mobil tersebut di depan rumah pak Lurah Marno, kepala desa Kuningan. Entah apa keperluan orang tersebut, Namanya juga pak Lurah pasti tamunya banyak, dari berbagai kalangan silih berganti pulang dan pergi. Sekitar satu jam mobil itu parkir di halaman rumah Pal Lurah dan sekarang mobil itu berlahan pergi. Baru 200 m mobil itu berjalan meninggalkan rumah pak Lurah, tiba-tiba mobil itu berhenti. Dua orang turun dari mobil, satu orang yang bernama pak Bejo memeriksa mesin, sedangkan lelaki satunya yang memakai kemeja melihat lihat bagian mobil lainnya. Ternyata mobil mewah tersebut mogok, entah apa penyebabnya, sudah 30 menit belum juga bisa jalan. Beberapa warga kampung berusaha membantu, tapi juga belum bisa jalan. Setelah ngomong-ngomong dengan warga, Pak Bejo dan pak Hendrik masuk ke dalam mobil, sedangkan 5 warga lainnya mendorong mobil.
Satu, dua, tiga…..
Ayo dorong….
Dengan sekuat tenaga, beberapa warga tersebut mendorong mobil dan…
Alhamdulillah…
Mobil tersebut bisa berjalan, pengemudi di dalamnya langsung tancap gas meninggalkan orang-orang yang telah berjasa mendorong mobil yang mogok tadi tanpa imbalan jasa bahkan tanpa ucapan terima kasih.
############################################
Pak Hendrik bukanlah asli warga kampung Sekuning. Sebelum menjadi anggota DPR Pak Hendrik sering datang ke rumah pak Lurah, beliau mengaku masih family dengan Pak Lurah. Orangnya supel dan ramah, sebelum pemilu beliau sering silaturrohim dan menyapa warga. Selain itu pak Hendrik juga aktif datang mengikuti beberapa kegiatan warga, diantaranya adalah tahlilan, kegiatan bersih desa, kerja bakti dan kegiatan lainnya. Para warga sangat antusias ketika Pak Hendrik berkampanye dengan menjanjikan banyak hal. Diantaranya adalah, pembangunan jalan, bantuan untuk warga miskin, bantuan pupuk untuk para petani, honor untuk para guru swasta, gaji untuk para guru ngaji dan lain sebagainya. Para warga meletakkan tumpuan harapan pada Pak Hendri, mereka berharap Pak Hendri bisa mewakili suara dan aspirasinya. Dan ketika pemilu selesai, pak Hendri mendapatkan suara yang banyak dan akhirnya mengantarkan beliau duduk menjadi anggota DPR.
Setelah jadi anggota DPR, Pak Hendrik mulai kelihatan jarang datang ke desa ini.
“Pak Hendrik sekarang kok jarang datang ke desa ini lagi ya Pak, tidak seperti dulu ketika belum jadi DPR”, Kang Parto memberanikan bertanya kepada Pak Lurah.
“Ya maklumlah, Pak Hendrik kan sekarang jadi anggota DPR jadi sibuk kunjungan kerja, study banding, meeting, konsolidasi dan lain sebagainya”, jawab Pak Lurah.
Kang Parto dan warga lainnya hanya diam manggut- manggut, padahal mereka tidak paham apa yang dikatakan Pak Lurah. Mereka tidak paham, apa itu meeting dan Study banding. Yang mereka harapkan adalah pembangunan jalan, pupuk murah, dan harapan bantuan untuk guru ngaji.
Hampa sudah harapan mereka. Ternyata Pak Hendrik sudah lupa dengan janji-janjinya, sebelum menjadi anggota DPR. Warga kampung Kuningan baru sadar ternyata mereka “MENDORONG MOBIL MOGOK” setelah mobil dapat berjalan, mereka ditinggal.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
terima kasih admin
Mantab bu ceritanya. Sukses selalu. Salam literasi
Terima kasih pak Sukadi
Luar biasa tulisannya bun,semoga dapat mendorong kita untuk tetap sabar dalam menjalani hidup ini,salam kenal sukses selalu
Terima kasih ibu Asrinawati atas tanggapannya. Salam kenal juga dari saya