Senyum Cerah di Ruang Kelas
Saya mengajar disalah satu sekolah swasta yang ada di Kabupaten Bekasi, tepatnya di daerah Tambun Selatan. Sekolah tempat saya mengajar bernama SD Al Muslim. Disekolah saya mengajar memiliki fasilitas yang cukup lengkap dalam menunjang pembelajaran. Ruang kelas yang nyaman dan fasilitas penunjang yang lainnya sangat cukup lengkap. Untuk pembelajaranpun sekolah saya sudah memfasilitasi siswanya dengan tablet, lebih tepatnya 1 siswa 1 tablet. Semua materi pelajaran dan e-modul yang disedikan terdapat didalam tablet dengan mengakses platfrom digislamic.id.
Tak terasa sudah hampir 5 tahun mengajar disekolah tersebut. Setiap pagi, saat langkah kaki saya memasuki gerbang sekolah, sebuah senyuman hangat menyambut. Wajah-wajah polos dan penuh semangat dari murid-murid saya seakan menjadi obat mujarab yang dapat menghilangkan segala Lelah ini. Mereka semua adalah sumber inspirasi yang tak terhingga yang selalu membuat saya bersemangat dalam menjalani hari-hari disekolah.
Dalam belajar mengajar saya selalu memberikan gaya belajar yang berbeda-beda terlebih menjadi seorang guru IPA harus bisa menciptakan suasa belajar yang menyenangkan dan bermakna. Pembelajaran bermakna dapat dilaksanakan dengan berbagai cara agar siswa mampu focus terhadap materi yang diajarkan. Walau kelas terkadang sedikit ramai namun pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna tetao harus dilakukan. Ini artinya, guru harus memiliki kemampuan dalam penguasaan kelas, yaitu mampu mengkondisikan kelas jadi efektif untuk belajar. Dengan seperti itu, siswa dapat memperoleh pembelajaran secara efektif, efisien, dan bermakna.
Bagi saya belajar tidak selalu dengan membaca materi, melainkan bisa dalam bentuk eksperimen. Suatu hari saya memulai pembelajaran di level 3 dengan sebuah eksperimen sains sederhana. Anak-anak sangat antusias saat saya sedang menjelaskan eksperimen yang akan dibuat. Ketika eksperimen yang dibuat berhasil anak-anak bersorak sorai memenuhi ruangan. Terlihat betapa bahagianya mereka. Karena menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi saya tidaklah mudah. Momen seperti itu selalu membuat saya merasa bangga menjadi guru.
Setelah eksperimen, kami beralih ke sisi diskusi kelompok. Biasanya saat berdiskusi saya telah siapkan satu link diskusi yang sudah saya share via platform digislamic.id. Link yang dishare adalah link Canva yang berisikan LKPD. Walaupun masih level 3 mereka begitu aktif bertukar pikiran dan saling melengkapi jawaban pada link tersebut. Untuk mendesainpun anak-anak sangat jago, padahal bu guru hanya membimbing dan menginstrusikan saja di awal pengerjaan lkpd. Setelah LKPD sudah dikerjakan. Anak-anak diajrkan untuk menyampaikan hasil pengerjaan lkpd mereka. Ada yang begitu bersemangat menyampaikan pendapatnya, dan adapula yang lebih suka mendengarkan dan mengamati saja. Melihat mereka semua saling bekerja sama adalah kepuasan tersendiri bagi saya.
Saat istirahat tiba, saya sering kali diajak main dan diajak mengobrol dengan mereka. Terdapat dua sesi istrihat, sesi pertama istirahat dimanfaatkan untuk makan snack. Sedangkan istrihat kedua dimanfaatkan untuk sholat, makan siang dan bermain. Lebih seringnya sih anak-anak ketika mengobrol dengan saya di jam istihat kedua. Ada yang curhat mengenai temannya atau bercerita mengenai liburan yang sudah dilaluinya saat dihari pekan. Menjadi guru di era gen alpha tentu memiliki tantangan. Dalam mendidikpun harus bisa mengikuti perkembangan zamannya. Mengutip pesan Ali bin Abi thalib “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka, bukan pada zamanmu”. Jika saat belajar saya akan menempatkan diri sebagai guru . Namun jika jam istirahat tiba saya akan menempatkan diri sebagai teman mereka. Meskipun terkadang saya merasa sedikit lelah, melihat mereka tertawa bahagia saat bercerita membuat saya merasa senang.
Menjelang sore hari sebelum pulang, saya selalu menyempatkan diri untuk berbincang dengan mereka. Saya ingin tahu bagaimana perasaaan mereka hari ini, apa yang mereka pelajari hari ini dan adakah kendala yang terjadi hari ini. setiap anak memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Ada yang disekolahnya baik-baik saja ada juga yang mengalami kendala seperti saat bermain terjadi masalah. Namun alhamdulillah itu semua bisa diselesaikan dengan saling memaafkan.
Saya merasa senang menjalani profesi ini, walaupun menjadi guru memang tidaklah mudah, namun jika dijalani dengan penuh keikhlasan semua kelelahan tidak pernah terasa. Semua Lelah yang saya rasakan tergantikan dengan rasa kebahagiaan dan kebanggaan. Saya juga sangat bersyukur, Allah telah menakdirkan saya menjadi guru. Dengan menjadi seorang guru, saya banyak belajar pengalaman hidup, belajar lebih sabar, belajar lebih ikhlas dan belajar untuk bisa memahami kekurangan diri sendiri dan orang lain. Sayapun selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi murid-murid saya. Walaupun apa yang saya lakukan belum maksimal, tapi saya berharap semoga apa yang sudah saya berikan kepada mereka dapat bermanfaat dan berguna bagi mereka di masa depan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar