Dalam kondisi mengantuk saya mencuci piring. Saya heran mengapa aliran air kran kecil padahal biasanya debit air sudah besar kalau malam. Kemudian saya memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci, memasukkan sabun, dan menekan tombol start. Setelah beberapa menit, mesin cuci belum juga mulai berputar. Ah, aliran air masih kecil, paling nanti akan lancar, pikir saya.

Setelah bangun tidur saya melakukan aktivitas seperti biasa. Memasak nasi dan merebus air. Mengambil pakaian dari mesin cuci yang sudah dalam kondisi setengah kering. Ketika sedang mengucek pakaian dalam di kamar mandi, saya mendengar suami membuka pintu belakang dan berucap masya Allah. Saya mengikutinya dan terkejut melihat air kolam meluber kemana-mana. Rupanya ini penyebab aliran air menjadi kecil. Sebagian air mengalir menuju kran kolam dengan debit yang besar.

Kemarin sore suami mengijinkan Aly (anak kami) dan anak-anak adik saya mandi ciblon di kolam. Air yang diisikan hanya sepertiga bagian. Tujuannya untuk menghilangkan bau semen (alas kolam ditambal karena bocor di beberapa bagian). Setelah itu, hendak dikuras lagi. Saat anak-anak mandi itulah salah seorang membuka kran pengisi kolam tanpa sepengetahuan kami. Maklum, waktu itu air PAM tidak mengalir.

Suami saya memanggil Aly dan mengajaknya belajar renang di kolam itu, sementara saya melanjutkan pekerjaan. Betapa senang mereka bermain air. Saya terkejut ketika tetiba Aly berteriak-teriak, bapaknya malah tertawa. Saya melongok. Badan Aly diangkat dan dia takut sekali akan dilepaskan ke air. Saya mengambil gambar mereka dan tersenyum melihat keduanya bergembira.

Dari peristiwa tersebut saya dapat mengambil ibrah :

1. Selalu waspada, jika ada sesuatu hal yang tidak wajar hendaknya segera cari tahu penyebabnya.

2. Membuang air merupakan pemborosan karena rekening air yang harus dibayar tentu akan bertambah besar.

3. Ambillah sisi positif dari peristiwa yang tidak kita harapkan tetapi telah terjadi (waspada terhadap penyakit hati akibat hawa nafsu seperti jengkel, marah, atau kecewa).