umi wahyuningsih

Mengajar di SMP Negeri 91 Jakarta mata pelajaran IPA. Dan menjadi pembina Ekskul ROHIS. Impiannya adalah meninggalkan warisan berharga berupa buku....

Selengkapnya
Navigasi Web
DARURAT MEMBAWA NIKMAT

DARURAT MEMBAWA NIKMAT

DARURAT MEMBAWA NIKMAT

Mengelola ujian sekolah secara online tanpa tatap muka adalah sesuatu banget buat saya.

Bersyukur karena jaringan bukan masalah buat kami. Ketika amanah disampaikan kepada saya untuk mengelola ujian sekolah secara online melalui media apa saja, itu seperti tantangan besar buat saya. Belum pernah terjadi sebelumnya.

Maka belajarlah saya dengan YouTube, bertanya dengan teman sejawat, bahkan dengan anak-anak, agar pintar cara mengelola ujian online.

Tak terbayang sebelum masa pandemi, akan membuat kelas di Google classroom, membuat pengumuman, membuat jadwal dan membagikan ujian serta mengoreksi di sana.

Tak terbayang akan mengawasi siswa ujian hanya melalui foto yang mereka kirim melalui WhatsApp.

Tak terbayang mencari siswa yang tidak hadir ujian, dengan mencari informasi melalui handphone kesana kemari, agar bisa mengikuti ujian tanpa harus susulan.

Keriweuhan dan kehebohan yang sangat luar biasa pun terjadi ketika hari ujian tiba.

Pagi hari setelah salat subuh saya sudah sibuk meng-absensi siswa, mengingatkan mereka untuk hadir di Google classroom dan meminta mereka untuk mengambil foto selama ujian berlangsung.

Tiba-tiba dari ruangan depan anak ku berteriak, Umi, aku lapar.... Terdengar suara satunya lagi Umi, aku juga lapar....

Ya Tuhanku...

Tanpa kusadari aku lupa menyiapkan sarapan untuk anak-anak biologis ku karena sibuk mengurus keperluan anak-anak ideologis ku..

Aku lupa, mereka juga harus melakukan home learning dengan sekolahnya masing-masing.

Tapi segala keriweuhan dan kehebohan mengelola ujian online serta sekaligus mengawasi anak-anak di rumah, terbayar dengan informasi yang sangat membahagiakan bahwa di antara sekolah-sekolah negeri di Jakarta hanya sebagian kecil yang dapat menyelenggarakan ujian sekolah secara Online termasuk salah satunya adalah sekolah kami.

Rasa bangga dan bahagia menyeruak dalam hati bahwa kami mampu beradaptasi di masa pandemi.

Rasa syukur bahwa kami mampu menjadi pembelajar cepat disaat darurat.

Wabah korona mengajarkan banyak hal kepada kami. Mejadikan kami move on dari zona nyaman kami. Memaksa kami menjadi pembelajar cepat. Mengubah darurat menjadi nikmat...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisannya keren. Paparannya juga sistematis. WFH ternyata juga tak mudah. WFH membuat para Ibu makin keren dalam multiperannya.

02 Jul
Balas

Terimakasih Bu Devia... Betul bu. Saya selama ini selalu takut untuk menulis. Bismillah dengan bantuan Gurusiana, mencoba memulai sesuatu yang ditakuti

02 Jul

Semoga sebagai pendidik kita selalu sabar dan sehat selalu ya Bu, memang lumayan ribet hingga hp sering error :)

01 Jul
Balas

Betul sekali bunda.. dan sabar yang unlimited

01 Jul

Smoga ini pembelajaran untuk kita semua ya ummi

01 Jul
Balas

Iya bunda....Terimakasih

02 Jul

Isinya Bagus...tinggal di poles dikit hasil nya pasti lebih mantapSelamat ya Bu umi... akhirnya bisa....semoga tambah. Keren

02 Jul
Balas

Terimakasih Bu Ngadiroh..Mohon bimbingannya

02 Jul

Mantap tulisannya

03 Jul
Balas



search

New Post