ROMUSA, Teman Sejuta Manfaat

Oleh : Umi Satiti, S.Pd., Gr

Tidak seperti kebanyakn pemuda di kampung pada umumnya. Sekelompok remaja laki-laki yang mengatasnamakan dirinya sebagai ROMUSA ini ternyata berbeda. Mulai dari tempat berkumpulnya, bahan diskusinya hingga kebiasaan main yang tidak seperti kebanyak pemuda kampung seusia mereka.

Tidak banyak jumlahnya namun keberadaan mereka sempat popular dengan kaos itam bertuliskan “ROMUSA”. Mereka bangga sebagai komunitasnya yang melawan arus pergaulan negatif. Bahkan dengan jelanya mereka menolak yang namanya pergaulan negatif dan mengalihkan diri ke hal-hal yang bersisifat positif.

Mengenal mereka yang berbeda, rasanya cukup melegakan untuk kampung halaman. Mereka yang masih mau berapatkan barisannya untuk membantu kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an juga beberapa kegiatan social lainnya.

Akhir tahun kemarin tepatnya 30 November saya mendapat kesempatan bergabung bersama ROMUSA, Forum Muda Prakarsa. Kami sama-sama duduk di kursi angkringan untuk membicarakan project social. Kami berencana mendirikan Taman Baca Masyarakat. Ide yang belum pernah ada sebelumnya untuk kampung halaman tercinta.

***

Mendirikan Taman Baca Masyarakat bukanlah hal mudah. Kami memulainya dari nol dengan memanfaatkan modal terbesar yang Allah anugrahkan pada masing-masing diri kami. Meski mengawalinya dari nol rupiah namun pikiran dan tenaga kami adalah modalitas utama yang tidak boleh habis sebelum TBM ROMUSA berdiri. Berbagai respon positif dari berbagai pemilik jabatan kampung mulai merestui dan mulailah kami melancarkan aktivitas.

TBM ROMUSA kami rangkai dengan enam program unggulan yaitu perpustakaan, kampung belajar 1820, kumpul bocah, CIBI (Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa), dan parenting.

Perpustakaan kami berusaha menyajikan bahan bacaan yang berkualitas untuk masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari prasekolah, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi dan masyarakat umum. Kampung belajar 1820 merupakan program wajib belajar dari pukul 18.00 hingga 20.00 bagi anak-anak dan didampingi orang tua. Pada program kampung belajar 1820 ini setiap rumah wajib mematikan televisi dan handphone. Setiap sebulan dua kali kami mengadakan pertemuan dengan anak-anak dalam program kumpul bocah. Kegiatan ini diisi dengan bermain dan belajar bersama. Kami pernah melakukan outbound bersama juga mewarnai bersama. Kegiatan ini untuk melatih sosialisasi anak agar peka dengan kondisi lingkungan sekitarnya dengan cara yang alami dan menyenangkan. CIBI merupakan program untuk pencarian dan pembinaan bakat istimewa yang dimiliki anak. Selain itu juga didukung dengan parenting yang kami khususkan untuk orang tua.

Rencananya tanggal 26 Januari nanti kami akan mengadakan grand opening untuk peresmian pendirian TBM ROMUSA. Untuk semua pembiayaan kegiatan kami mengandalkan kebaikan orang-orang disekitar.

Sampai saat ini kami memang masih mengajak orang-orang disekitar kami untuk saling berbagi, menysihkan sebagian harta yang mereka miliki untuk kegiatan social. Rupiah yang terkumpul pada akhirnya kami gunakakn untuk kepentingan bersama juga memajukan pendidikan dan kwalitas SDM masyarakat. Untuk itulah mari semua pembaca tulisan ini berdonasi untuk pendirian TBM ROMUSA. Semoga rezeki kita semakin barokah.

Berteman dengan ROMUSA menghadirkan semangat yang berbeda. Serasa hidup kembali untuk membangun kampung halaman. "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain." Maka tidak pernah ada kata terlambat untuk berbuat baik. Tidak pernah ada kata sedikit untuk sebuuah kebaikan yang kita bagi dengan orang lain. Menjadi guru dan tetap bermanfaat dalam karya, itulah guru milenial.

open donation TBM ROMUSA : https://kitabisa.com/pendiriantbmromusa