Allah telah menganugerahkan tubuh yang sempurna tanpa cacat padaku. Satu diantatara anggota tubuhku yang selalu kujaga kesehatannya adalah mata. Kusayangi mataku sebagai bentuk rasa syukurku kepada Allah kepadaku, hinnga di usiaku yang sudah terbilang tidak muda lagi mata masih dinyatakan sehat tanpa masalah.

Hingga pertengahan tahun 2019, negaraku tercinta Indonesia tertimpa musibah wabah covid-19 yang mengharuskan aku dan semua rekan sejawatku bekerja di rumah dengan menggunakan gadget dan jaringan.

Awalnya aku merasa senang, karena ini merupakan sesuatu yang baru dan menuntutku untuk belajar lebih banyak tentang dunia jaringan.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, tak terasa waktu sudah hampir 1 tahun aku bekerja di depan gadget. Jenuh?...Ya, aku mulai jenuh. Begitu pula yang dirasakan oleh sebagian besar teman-teman dan anak didikku. Tetapi bukan hanya itu yang menjadi permasalahan, melainkan MATAKU!!!

Mata yang kujaga baik-baik agar aku bisa membaca tanpa alat bantu mulai rabun. Membaca, menulis dan melihat tulisan di televisipun mulai kabur. Kucari informasi lewat laman pencarian dan konsultasi ke dokter, ternyata kegiatan sehari-hariku yang tak pernah lepas dari gadget mempengaruhi penglihatanku.

Ya Allah, ampuni dosa-dosa kami. Musibah yang kau turunkan ini bisa jadi merupakan cobaan, teguran atau bahkan hukuman dari Mu karena dosa dan kesalahan kami. Aku memohon kepadaMu ya Allah angkatlah wabah ini, bukan hanya aku yang kesakitan, anak didikkupun mulai menunjukkan kemunduran perilaku.