umi hasanah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Salat dan Obat

Salat dan Obat

Salat dan Obat

Mungkin sebagian orang merasa aneh saat membaca judul tulisan ini. Apa ada hubungan salat dan obat. Memangnya apa kaitan salat dengan obat. Sebenarnya tidak secara langsung salat dan obat berkorelasi.

Saya ingin bercerita sedikit alasannya mengapa harus salat dan obat. Kemarin lusa, tepatnya hari Rabu, saya dan suami menyambangi sepupu kami yang sudah hampir dua minggu sakit.

Kami juga mengajak ibuk dan paklik. Kata adik, sakit magnya kambuh yang akhirnya susah tidur. Hal itu membuatnya lemas dan sering berkeringat dingin. Satu jam enakan, jam berikutnya kedinginan, dan kepala seperti melayang. Sudah berganti dokter, kesehatannya belum juga pulih. Beruntung suaminya sedang tidak ada pekerjaan ke luar kota. Jadi, bisa menjaganya dua puluh empat jam.

Suamiku pernah mengalami sakit yang sama. Suami berbagi pengalaman berhasil sehat hingga sekarang. Pada intinya, menurut suami, selain berobat ke dokter, hati harus benar-benar pasrah atas ketentuan Allah. Tidak overthingking, dan yakin bahwa kita bisa sembuh. Kalau orang Jawa bilang, harus bisa glonjom, jangan sedikit-sedikit dipikir. Apalagi memikirkan sesuatu yang bukan wilayah kita.

Di tengah brolan kami, tiba-tiba paklik bilang, "Dengarkan ya semua, sungguh ini yang saya alami. Waktu itu kaki ditekuk sakit sekali. Saya pikir, mau minta tolong siapa?, diobati apa biar sembuh. Bagaimana nanti saya rukuk dan sujud pas salat?.

Belum sempat meminta bantuan siapa pun, saya ingat, ada ayat Al-Qur'an yang menyatakan, "Jadikan salat dan sabar penolongmu." Seketika saya berusaha dengan susah payah menahan sakit berwudhu dan pergi ke musala untuk salat jamaah zuhur. Saat salat, saya benar-benar pasrah dan mohon pertolongan Allah. Semoga kaki ini sembuh. Qadarullah, saya bisa salat sampai selesai dengan rukuk dan sujud sempurna tanpa rasa sakit. Alhamdulillah. Jadi menurut saya, boleh saja kita ke dokter, minum obat, atau ke tabib, tetapi itu adalah bentuk ikhtiar jangan sampai melupakan Allah. Karena Dia-lah Maha Penolong dan penyembuh. Syaratnya harus benar-benar yakin." Paklik mengakhiri ceritanya.

Kami semua terdiam, berusaha mencerna nasihat paklik. Aku pikir, yang dikatakan paklik benar adanya. Allah-lah sumber kesembuhan. Dusadari atau tidak, saat kita sakit, yang terpikir adalah pergi ke dokter atau minum obat. Padahal, keduanya bukanlah solusi untuk sembuh. Artinya, kita sebagai hamba diminta mohon pertolongan kepada Allah. Caranya, bisa dengan salat. Sebab, dalam salat kita bermunajat kepada Allah agar diberi kesembuhan dan kesehatan. Dengan demikian salat adalah obat dari segala penyakit. Baik penyakit fisik maupun psikis. Ingat, kita harus yakin akan pertolongan-Nya, karena seringkali kita lupa atau menomorduakan Allah.

Jadi ingat, kisah Nabi Musa ketika sakit gigi. Nabi Musa memohon pertolongan Allah agar sakitnya sembuh. Lalu, Allah memberinya petunjuk untuk mengobati giginya dengan satu jenis daun tanaman. Tidak lama setelah itu, sakit gigi Nabi Musa pun sembuh.

Beberapa waktu setelahnya, sakit giginya kambuh lagi. Nabi Musa ingat tanaman yang pernah digunakannya untuk obat. Beliau pun mencari tanaman tersebut untuk mengobati sakit giginya. Aneh, kali ini sakit giginya tidak juga mereda, bahkan bertambah parah. Padahal, beliau menggunakan tanaman yang sama. Akhirnya, beliau segera mengadu dan berdoa kepada Allah untuk mengeluhkan sakit giginya.

Allah kemudian berfirman, “…Saat kamu sakit gigi yang pertama, kamu mengingat-Ku, maka Aku menghilangkan sakitmu. Namun, kali ini kau mengingat dan datang kepada makhluk-Ku (tanaman itu).”

Sesungguhnya, bukanlah daun tanaman itu yang menyembuhkan, melainkan atas seizin Allah. Allahlah yang Memberi kesehatan, memberi manfaat, dan memberi bahaya. Oleh karenanya, sudah seharusnya kita meminta kepada yang Maha segalanya.

Dari kisah tersebut, kita bisa mengambil hikmah bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang ada di langit dan bumi, begitu juga kuasa memberikan kesembuhan dan kesehatan. Mengingatkan kita bahwa Allah yang memberi sakit dan Allah pula yang akan menyembuhkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post