Murur
“Kirain enak, diprioritaskan jadi pendamping lansia. Eh, tak tahunya malah sengsara. Bawa barang segini banyaknya, sendirian lagi.” Gerutu seorang wanita yang berdiri tak jauh dari tempatku.
“Mana nunggu bus-nya lama, dak ada tempat duduk pula,” keluhnya belum puas.
“Suamiku pasti nyaman, hanya membawa barang-barangnya sendiri. La aku, bawaanku sendiri, masih harus bawa barang-barangnya ibu. Coba ibu nurut, dak usah bawa barang banyak. Aku jadi repot kan. Dasar nasib, coba dak usah ikut murur, pasti aku bisa lebih santai.” Wanita itu terus saja menggerutu menyesali ikut rombongan lansia. Ubadah haji harus berbekal, sabar, ikhlas dan tawakal, kata Yai Ridowi saat manasik. Aku dan beberapa orang yang mendengar hanya menatapnya heran. Setahuku kursi roda itu untuk mendorong lansia, ternyata malah untuk bawa barang bawaan. Ibadah haji harus berbekal, sabar, ikhlas dan tawakal, pesan Yai Ridowi saat manasik.
Kursi roda yang dibawanya penuh barang, sedangkan ibunya berdiri di depannya. Aku juga menjadi pendamping ibu ikut rombongan murur. Bedanya, bawaan kami tidak banyak. Aku membawa barang seperlunya, agar tidak kerepotan. Pundak kiri-kanan dan punggungku membawa tas berisi barang keperluanku dan ibu.
Kami sudah menunggu lebih dari satu jam. Maklum kalau kaki susah diajak kompromi. Aku juga mulai merasa pegal. Apalagi para lansia. Mereka pasti lebih payah. Sementara kursi yang disediakan tidak cukup banyak. Aku meminta ibu duduk di lantai disampingku, takut pingsan karena kecapekan berdiri.
Menjelang pukul 23.30 WAS, bus 62 yang akan membawa kami menuju Mina akhirnya tiba. Para petugas haji dengan sigap membantu para lansia masuk ke dalam bus dan disusul para pendamping. Bus berhenti sejenak di Muzdalifah, para Jemaah tetap berdiam di dalam bus. Setelah itu bus melanjutkan perjalanan menuju Mina.
***
Setelah melaksanakan wukup di Arafah, para Jemaah akan melanjutkan perjalanan menuju Muzdalifah untuk bermalam di sana. Namun, demi mengurangi kepadatan dan menjaga keselamatan Jemaah, maka dilakukan skema murur. Jemaah yang diprioritaskan untuk skema ini adalah para lansia, disabilitas, jemaah dengan risti (risiko tinggi).
Murur adalah skema bermalam (mabit) di dalam bus saat melintas di Muzdalifah, setelah itu bus akan langsung membawa jemaah haji ke tenda di Mina. Skema ini diterapkan pada ibadah haji 2024 untuk menjaga keselamatan jiwa jemaah haji, terutama bagi yang berisiko tinggi, lansia, disabilitas, dan pendamping. Murur artinya melintas. Dalam konteks ibadah haji, murur adalah skema yang memungkinkan jemaah haji melintasi Muzdalifah tanpa harus bermalam di sana. Skema ini diterapkan untuk menjaga keselamatan jemaah dari potensi kepadatan di Muzdalifah.
Adapun skema murur adalah sebagai berikut, pertama, Jemaah haji yang selesai wukuf di Arafah akan diangkut menggunakan bus. Kedua, saat bus melintas di Muzdalifah, Jemaah akan berdiam di dalam dan tidak turun. Ketiga, bus akan langsung membawa jemaah haji menuju tenda di Mina. Skema murur merupakan salah satu dari lima skema puncak haji.
Sedangkan empat skema lainnya adalah, normal, safari wukuf non-mandiri, safari wukuf KKHI, dan badal haji. Menurut informasi dari Kemenag, skema murur dapat mengurangi setidaknya 30% pergerakan Jemaah haji ke Muzdalifah. Skema murur merupakan bentuk pelayanan haji kepada jemaah lansia dan disibilitas. Skema ini sudah dibahas secara detail dalam kitab-kitab ulama fiqih. Artinya hokum murur adalah sah sehingga jemaah tidak perlu membayar dam. #
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus kalau tidak turun bus, tapi mengambil batunya bagaimana Bu?
Batunya disiapkan KBIH Bun, kami tinggal mengemas sesuai kebutuhan. Ikut nafar awal atau srani.