umi hasanah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Istikamah dan Karakter

Istikamah dan Karakter

Rasulullah saw. bersabda, “Beramalah yang kalian mampu.” Amal baik yang sedikit, tetapi dilakukan terus-menerus lebih disenangi Allah Swt. daripada amal yang banyak, tetapi hanya dilakukan sekali. Sedangkan kebiasaan dan amal baik yang dikerjakan terus-menerus akan dapat menghapus keburukan yang pernah dilakukan di masa lalu. Faktanya, mengerjakan amal baik apa pun secara ajek atau istikamah tidaklah mudah.

Karenanya, ada ungkapan yang mashur kita dengar bahwa istikamah itu lebih baik daripada seribu karomah. Istikamah berarti konsisten, ajek, dan terus-menerus melakukan ibadah serta ketaatan kepada Allah Swt. Amal ibadah, tidak hanya salat, zakat, atau puasa, tetapi berarti juga bekerja, belajar, atau mengerjakan kebaikan apa pun yang diniatkan karena Allah Swt. Istikamah akan membuka pintu hikmah. Adapun yang dimaksud karomah adalah kemuliaan atau penghormatan dari Allah.

Watak/karakter/kepribadian manusia itu bersumber dari pikiran. Pikiran yang diteruskan alias dituruti akan menjadi perbuatan. Perbuatan yang terus-menerus dikerjakan akan menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan yang kita lakukan secara kontinyu akan menjadi watak atau karakter. Sedangkan watak itulah yang akan menentukan ujung perjalanan kita. Karakter terpuji akan membawa kita menuju surga adapun watak yang buruk akan menjerumuskan kita ke dalam neraka.

Lantas, apakah watak atau kepribadian bisa berubah? Watak seseorang bisa berubah, baik menjadi buruk atau dari buruk menjadi lebih baik. Watak yang tidak terpuji akan bisa berubah menjadi baik melalui proses yang berat karena kita harus perang batin alias perang dengan diri sendiri.Sselain itu, butuh kesungguhan usaha, dorongan yang kuat dan proses yang lama.

Sebagai upaya melatih kebiasaan baik, maka ketika kita terpikir tentang kebaikan, segera lakukan. Sebaliknya, ketika otak kita memikirkan hal-hal yang buruk, segera lawan dan hilangkan. Caranya? Pertama, dengan mengangkat kepala ke atas dengan mengucap lafaz Allah yang dipanjangkan, Allaaah. Insyaallah was-was akan hilang, karena setan tidak bisa menggoda manusia dari arah atas. Kedua, fokus pada hal-hal positif dan upaya perbaikan diri dengan bersungguh-sungguh selama 40 hari. Hikmahnya adalah kita akan terbebas dari panasnya api neraka dan sifat munafik. Insyaallah.

Majelis Basyairul Khairat. (Rabu, 11 Desember 2024)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post