Pergi Mengaji

Oleh : Tyas Susilowati

(Sebuah pentigraf)

###

Begitu getolnya Nenek Yani mengajak cucu kesayangannya pergi mengaji. Entah langsung ke rumah Sang guru ataupun ke masjid kampungnya. Nenek Yani berusia enam puluh tahun dan Si Neneng kriwil duduk di bangku SD. Nenek dan cucu yang cukup kompak, walau kadang kumat malasnya Si Neneng sedikit berontak, tetapi Nenek Yani selalu dapat meluluhkan hati Neneng , hujan hadiah akan diberikan ketika Neneng mulai ngadat.

Entah konsep apa yang diterapkan Nenek Yani pada cucunya. Neneng tumbuh menjadi gadis yang tidak neko-neko. Juara kelas selalu Ia dapatkan setiap tahunnya dari SD hingga SMP, di SMA sudah mulai jarang menjadi juara, lima besar di kelasnya lah masih disandangnya.. Neneng selalu ingat pesan Nenek Yani untuk rajin mengaji. Neneng tidak tahu apa rahasia dibalik mengaji quran itu. Hanya sekedar rutinitas dan takut terhadap neneknya.

Setelah berumah tangga, dengan mengikuti kajian-kajian, sekarang Ia mengerti mengapa Neneknya setengah memaksa padanya untuk mengaji Alquran. Keutamaan membaca Alquran adalah meluaskan waktu. Walau secara kasat mata, membacanya membutuhkan waktu dan energi , ketika kesibukan dunia mengejarnya, tetapi banyak pekerjaan dan proyek-proyek seorang ibu terselesaikan satu demi satu dengan indah. Ternyata , Allahlah yang mengatur semuanya, ada berkah dari membaca Alquran. " Alhamdulillah Nenekku sayang, aku sekarang mengerti , mengapa nenek setengah memaksaku kala itu" .Berkah membaca Alquran adalah membuat kita rileks , tenang tidak stress atau was-was, menstabilkan tekanan darah dan denyut jantung, mempertajam daya ingat dan memudahkan kita berkonsentrasi, dan dapat menghancurkan sel-sel kanker. Masyaallah luar biasa hikmah membaca Alquran.