Alhamdulillah, hari ini aktivitasku kembali ke rutinitas semula. Kulihat merekapun sudah masuk sekolah hari ini. Dan semalam kuungkapkan segala yang kusimpan tentang anak-anak di sekolah pada suamiku. Dengan lembut ditariknya aku dalam sandaran pundaknya. Sambil mengelus kepalaku, adalah kebiasaan suamiku saat aku dalam kegundahan pikiran, beliau menyarankan supaya ditinjau kembali model pelajaran tambahan bagi kelas sembilan untuk tahun depan.

Karena bukan tidak mungkin, itulah yang selama ini dirasakan anak-anak, hanya baru kali inilah ada yang berani melampiaskannya dengan bolos. Betul juga pikirku. Apalagi, toh sekarang segala penilaian anak diserahkan pada satuan pendidikan masing-masing. Karena mungkin inilah juga yang dihindari oleh Pak Mas Menteri. Maka beliau mencanangkan 'merdeka belajar'.

Dan tadi di majelis pun, kucoba membuka persoalan ini. Kuingin tahu pendapat mereka tentang program tahunan sekolah tiap semester genap. Yaitu pelajaran tambahan bagi anak kelas sembilan, khusus untuk materi Ujian Nasional, istilahnya terobosan. Alhamdulillah, ternyata beberapa orang gurupun merasakan hal yang sama denganku, bahwa mungkin sudah tak perlu lagi. Karena benar-benar menyita banyak hal. Waktu, tenaga dan pikiran, baik guru maupun siswa. Seminggu empat kali, sehingga sangat wajar bila timbul kebosanan dan rasa capek. Ya capek badan juga capek pikiran.

Kucatat dalam buku agendaku, untuk usulan pada rapat selanjutnya. Kalaupun nanti hasilnya tetap dilaksanakan, maka kucoba usulkan sistem dan metodenya dirubah, supaya tidak terjadi hal serupa. Syukur-syukur kalau memang ditiadakan.

Yaa Allah Yang Maha Kasih, begitu besar karunia-Mu untuk kami, namun terkadang harus dengan kerikil kecil Kau sadarkan kami semua..Semoga semuanya akan jauh lebih baik ke depannya, aamiin..

Tamat