TRY OUT

#TantanganGurusiana Hari ke-43

Beberapa tahun yang lalu...

Wini sedang duduk di bangku panjang depan perpustakaan. Dari tempat ia duduk  Wini bisa melihat hampir semua kelas di sekolah ini.  Bel pergantian jam berbunyi, beberapa guru keluar dari kelas.  Wini melihat Bu Rina guru Bahasa Inggris  baru keluar dari kelas 7.1 yang letaknya paling dekat dengan tempat Wini duduk. Beberapa guru terlihat berjalan menuju kelas mengajarnya masing-masing, diantaranya yang melihat Wini  berbasi-basi menyapa.  Empat anak lelaki kelas tujuh 7.1 datang menghampiri Wini. Arya sang Ketua kelas, Alvin si mungil lincah, Bobi si gendut hitam manis dan si Erik yang bawel tea dan Doni yang diam-diam menghanyutkan. Pak Rahmad yang seharusnya masuk di kelas mereka belum kelihatan batang hidungnya.

“Kok, keluar , tunggu gurunya di kelas aja nak, “kata Wini pada mereka.

”Cari udara segar dulu, Nanti kalo pak Rahmad sudah kelihatan kami lansung masuk kelas kok Bu, “ Jawab Alvin  sambil meminta izin duduk di dekat Wini. Ukuran bangku yang tidak terlalu panjang membuat hanya Alvin, Arya dan Bobi yang bisa duduk. Seandainya Alvin tidak berjarak dengan Wini, Erik dan Doni bisa juga menduduki bangku itu tapi mereka terpaksa jongkok di depan Wini

"Bu,..prediksi Ibu berapa skor Barcelona lawan Valencia  besok,” tanya Alvin. Setiap bertemu dengan Wiini siswa-siswanya selalu ingin ngobrol tentang sepak bola, Barcelona khususnya.  Bagi mereka  seorang  guru IPA perempuan yang mengaku fans Barcelona, dan punya wawasan yang luas tentang sepakbola adalah sesuatu yang luar biasa. Apalagi ketika Wini bisa menjawab hampir semua pertanyaan mereka tentang klub-klub dan liga-liga Eropah terutama tentang Barcelona.

 “Anak Ibu fans Barcelona juga keh,bu? tanyanya Alvin lugu penuh rasa ingin tahu.

“Mende-mende Alvin ni, ibu je belum nikah,” balas Erik dengan logat bahasa Ranai  yang kental. Aku tersenyum.

“Iyekeh bu,…Alvin tahu nih, pasti Ibu mau cari yang seperti Messi ya bu,” kesimpulannya membuatku tersenyum.

“Bagusnya  Ibu  Ikut Try Out, bu?, Alvin berkata dengan mimik wajah yang lucu. Teman-temannya senyum dan menegur alvin kompak karena sudah berkata seperti itu. Wini yang tak paham, benar-benar bingung dibuatnya

"Ih kau ni, Vin, urusan pribadi Ibu lah tuh, “ komentar Erik.

"Try out?"... Wini sama sekali tidak mengeti dengan pertanyaan itu tapi kemudian Wini berpikir mungkin yang dimaksudkan siswanya itu apakah Wini  ikut jadi pengawas Try Out kelas  9.“Ibu ikut ngawas Try Out kok nanti, kan Try Out kelas  9 kira kira  sebulan lagi, Vin,” jelas Wini

“Bukan try out out  yang itu bu,” Alvin dan Bobi serentak menyanggah, Wini jadi makin  bingung.

"Yang itu bu yang di tv tv itu.. yang cari jodoh itu,” Jelas si Arya. Alvin tersenyum malu. Mendengar itu Wini tidak bisa menahan tawanya. Ia tertawa keras sekali.  kelima anak itu pun ikut tertawa.

“Ooo itu,” Wini tertawa lagi, baru sadar bahwa ternyata try out yang dimaksudkan anak-anaknya adalah acara TV Take me Out. “Ada-ada aja kalian nih,” Wini menepuk bahu Alvin yang duduk sambil terus tertawa.

“Tau Alvin Bu, Aneh-aneh aja pikiranya,” Bobi menimpali

“Bukan Alvin  aja, nih Bu, Doni membisikkan ke Alvin, “ sambil menunjukan ke arah Doni yang duduk di sampingnya.

“Acara tuh namanya bukan Try Out tapi Take me Out.” Wini tersenyum. “Tuh Pak Rahmad udah mau ke kelas kalian,” Wini sambil melihat ke arah pK Rahmad. Segera Arya, Alvin, Erik dan Doni  berhamburan menuju kelas. Wini masih tersenyum sambil eileng-geleng kepala. Try Out..Hahahaha.