#tantangangurusiana hari ke-53

Foto Keluarga

Lelaki tampan itu tidak mengetahui bahwa jodohnya persis berdiri di depannya. Sosok perempuan sederhana kecantikannya biasa tidak secantik perempuan-perempuan Rusia. Tapi ayu untuk ukuran orang Jawa. Berdiri di atas panggung di acara perlombaan membaca puisi antar kelas dalam rangka Hari Sumpah Pemuda. Sekarang mereka memang tak saling kenal.

Butuh puluhan tahun untuk mempertemukan mereka kembali. Butuh banyak peristiwa untuk membuat waktu bisa membuat mereka saling kenal. Sang lelaki tampan bukan sosok yang gampang jatuh cinta hingga ia sudah mapan. Ia hanya pernah mencintai wanita yang disodorkan ibunya. Tapi bukan nama perempuan itu yang tertulis di lauhul mahfudz untuk menjadi ibu dari anak-anaknya. Perempuan sederhana yang puluhan tahun lalu berada di atas panggung itu juga bukanlah sosok yang gampang jatuh cinta hingga ia sudah mapan. Ia hanya pernah mencintai satu lelaki. Lelaki yang menemainya dengan puisi-puisi kehidupan. Tapi bukan nama lelaki itu yang tertulis di lauhul mahfudz untuk menjadi imamnya.

Mereka dipertemukan ketika menjadi korban pengkhianatan, terluka tapi memilih untuk tegar dan bersiap dengan takdir yang baru. Sebuah pertemuan yang manis berawal dari sapaan singkat di dalam pesawat seat 4C dan 5C. Awal dari kisah foto keluarga dua orang dewasa dan tiga 2 bocah perempuan dan laki-laki berumur 4 dan 6 tahun.