Tsani Badrut Tamam

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Nuaiman Bin Amr bin Rafaah

Tingkah konyol dan usil itulah hal yang dilakukan sahabat yang bernama Nuaiman bin Amr bin Rafa`ah, dia adalah seorang sahabat yang berasal dari kalangan Anshar penduduk asli kota madinah, dia terkenal kekonyolan dan keusilannya, sehingga dapat membuat Nabi Muhammad sholallahu a`laihi wa salam tertawa sampai gigi graham beliau kelihatan karena melihat tingkah lucu Nuaiman. Ha..ha…ha..

Ada suatu kisah yang menceritakan keusilan Nuaiman, dikisahkan  saat Abu Bakar mau pergi ke kota Syam dengan keperluan berdagang, Abu bakar mendatangi Rasulullah, meminta izin mengajak dua sahabat untuk diajak berdagang di Syam. Sahabat yang diajak Abu bakar adalah Nuaiman dan swaibith bin Harmalah. Abu bakar pun di izinkan Rasulullah untuk mengajak kedua sahabat tersebut, dan berangkatlah ke kota Syam.

Sesampainya di kota Syam semua kebagian tugas masing-masing, salah satunya Suwaibith bin harmalah, karena terkenal Amanah, Suwaibith ditugaskan untuk menjaga makanan. Pada saat siang hari, Abu Bakar pergi untuk berniaga, sedangkan Suwabith berjaga, datanglan Nuaiman yang menghampiri Suwaibith, dan berkatalah Nuaiman ”Wahai Suwaibith, aku sudah lapar, maka berikanlah sepotong roti kepada saya untuk saya makan”. Namun, permintaan tersebut tidak di wujudkan oleh Suwaibith, karena dirinya yang amanah itu perlu menunggu izin dari Abu Bakar.

Mengetahui permintaannya tidak diwujudkan lantas Nuaiman mengancam Suwaibith “Berikan aku sepotong roti, atau engakau aku berikan pelajaran”. Namun Suwaibith tetap bersikukuh tidak memberikan permintaan Nuaiman dan memilih menunggu Abu bakar. melihat sikap Suwaibith yang begitu, munculah ide konyol Nuaiman untuk memberikan pelajaran kepada suwaibith, Nuaiman bergegas menuju pusat pasar dan pergi ketempat penjualan Hamba Sahaya, Nuaiman langsung menanyakan harga satu persatu hamba sahaya yang ada ditempat itu, yang berkisaran berharga 100-300 dirham.

Kemudian, Nuaiman mengatakan kepada para penjual hamba sahaya itu,”Aku juga punya hamba sahaya, namun hanya saya jual dengan harga murah, 20 dirham.” Katanya. Mendengar perkataan Nuaiman, penjual itu pun tidak percaya karana itu harganya terlalu murah, Nuaiman pun menjelaskannya bahwa hamba sahaya yang dia miliki tersebut kenapa di jual murah, karena hamba sahaya itu memiliki aib, dimana dia tak mengakui bahwa dirinya hamba sahaya dan menyebutnya sebagai orang merdeka.

Akhirnya banyak orang pun tertarik dan diantar Nuaiman mendatangi tempat hamba sahaya tersebut  untuk membelinya, tak disangkan Nuaiman malah mengarahkan banyak orang tersebut ke tempat Suwaibith. Para penjualpun membeli Suwaibith yang dikira Hamba sahaya tersebut dari Nuaiman dengan tujuan untuk dijual kembali dengan harga yang lebih mahal, Nuaiman pun menerima uang 20 dirham dari banyak orang, kemudian disusul dengan penangkapan Suwaibith oleh para penjual yang mau membelinya, dan Ketika di tangkap suwaibith pun berteriak, ”Aku bukan hamba sahaya, aku orang merdeka!”. Namun teriakan Suwaibith pun ditanggapi oleh sekumpulan orang yang membawanya,”kami sudah tahu kekuranganmu dan aibmu”, sambil membawa Suwaibith dan menjualnya di pasar.

Selepas itu, Nuaiman pun menjadi orang yang memegang uang banyak, dia menggunakan uang tersebut untuk membeli makanan, minuman, hingga hadiah untuk Rasulallah, (ha..ha…ha). Tak lama, Abu bakar pun kembali ketempat Suwaibith berdagang, namun Abu bakar kebingungan karena Suwaibith tidak ada ditempat tersebut, malah Nuaiman yang ada ditempat itu, Abu bakar pun bertanya kepada Nuaiman,”wahai Nuaiman, dimana Suwaibith?”, dengan mudahnya dan serasa tidak bersalah, Nuaiman menjawab,”Sudah saya jual, Wahai Abu bakar”.

Mendengar jawaban Nuaiman Abu bakar pun tertawa terbahak-bahak, dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka bedua. Nuaiman pun menceritakan kejadiannya semua dengan jujur sampai titik Suwaibith dijual. Abu bakar pun hanya tertawa dan hanya bisa berkata,”Nuaiman…Nuaiman”, Abu bakar pun bergegas kepasar dan membeli kembali Suwaibith, hingga bebas kembali sebagai orang merdeka. Dan pulanglah kembali meraka kekota Madinah.

Sepulangnya mereka, kisah ini diceritakan kepasda Rasulullah, maka Ketika rasulullah mendengar cerita Nuaiman tersebut, Rasulullah pun tertawa sejadi-jadinya sehingga membuat gigi graham Rasulullah kelihatan didepan para Sahabat lain, dan hingga setahun berlalu dari kisah tersebut, Rasulullah selalu menceritakan kisah Nuaiman kepada siapapun tamu yang menemui Rasulullah. (ha..ha..ha)

Sekian kisah kekonyolan Nuaiman, semoga kita selalu menjadi orang yang diakui pencinta Nabi Muhammad Sholallahu a`laihi wa salam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post