Ikhlas dan Tak Tergantikan(18)
Ikhlas dan Tidak Tergantikan
By Tsamratul Aini
Iya, bahkan sudah bertahun-tahun dia pergi. Tetapi kenapa hati ini masih belum bisa memahami bahwa keberadaannya sudah tak di sisi ku lagi. Bahkan aku sudah berusaha memperbaiki diri dan hati ini. Tetapi selalu saja wajahnya datang tanpa permisi.
Bukannya aku tidak ingin melihatnya lagi, tetapi hati ini tak kuasa menahan kerinduan yang amat dalam setiap kali wajahnya melintas di benakku. Rasa sakit itu muncul lagi, suasana haru itu terasa lagi. Rasa gagal menjaganya, rasa kecewa ditinggalkan oleh dia dan rasa menyesal telah menyia-nyiakan waktu bersamanya.
Kadang aku berfikir apakah ini sudah termasuk ikhlas dengan cara tidak lagi berlarut larut dalam banjir air mata. Bahkan jika banjir air mataku menjadi tsunami pun dia tak akan lagi kembali.
Aku tau aku salah dalam menutup pintu hati, bukannya aku tidak ikhlas, hanya saja tempatnya di dalam hatiku tidak akan pernah terganti.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar