Tafakur
Tafakur
Hari ke - 653
Malam kian renta bertabur gerimis
Penghuni jalan kian menyepi
Alunan bayu terdengar lirih
Seirama debur riak menepi
Entah mengapa aku tiada berdaya
Ketika telaga sedikit membuncah
Dan bulir bening itu perlahan jatuh
Meningkahi rinai membasahi pertiwi
Aku nan tafakur di hariba'anMu
Mengetuk dinding malam
Mencurah segala gundah
Tu esok yang lebih indah
(ITC, dinding malam 15112021)
#TantanganGurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selalu memesona. Sehat dan sukses selalu Pujangga cantik
Semoga kebahagiaan dan keindahan selalu menyertai langkah kita ya Bu. Salam sukses
Puisi yang indah memesona dan luar biasa. Salam sehat dan sukses terus bunda Trisna. Barokallahu.
Malam kian renta bertabur gerimis, diksinya keren. Sukses Bu Trisna
Malam kian renta bertabur gerimis, diksinya keren. Sukses Bu Trisna
Keren Sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Bu sayang
Ketika telaga sedikit membuncahDan bulir bening itu perlahan jatuhMeningkahi rinai membasahi pertiwiAku nan tafakur di hariba'anMu. sungguh diksi yang menewen sehat selalu bunda Trisna
Luar biasa, keren bunda. Puisi dengan diksi yang terjaga. Sukses selalu, bunfa