Sekarat Asa
Sekarat Asa
Hari ke 618
Semburat jingga bekukan kepingan asa
Derai hujan didihkan aliran darah
Semilir bayu menusuk kalbu
Debur ombak lantunkan irama menyayat
Kicau burung laksana terompet kematian
Sayang, asaku sekarat
Mantera cinta berkalang dusta
Yang kau rapal telah gerogoti hidupku
Tumbangkan pilar kepercayaanku
Bawa pundi pundi kemuna`anmu
Hingga menutup netramu
Membusuk raga rentamu
Telah ku hitamkan semua tentangmu
(ITC, danau maninjau 11102021)
#TantanganGurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selalu menawan. Sehat dan sukses selalu Pujangga cantik
Wow, keren banget puisinya Bu. Semoga ibu selalu sehat, bahagia dan sukses.
Luar biasa Ibu selalu menampilkan puisi yang sangat keren dengan diksi yang selalu indah dan memukau serta berkualitas, sehat dan sukses selalu untuk Ibu. Salam santun
Diksi yang sangat indah menawan. Bernama mendalam. Bagus sekali Bu. Sukses selalu buat ibu
Duh menyiratkan rasa ku hitamkan dirimu dalam kenangan mantap bun
Keren selalu tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Bu sayang
sekarat asa puisi yang sangat indah dan cadas diksi yg sangat memukau. sehat selalu bunda Trisna.