Sauh Ketegaran
Sauh Ketegaran
Hari ke - 665
Terjun lah wahai rindu
Seperti air mengalir
Ada detak hati dan dentum jantung
Menunggu waktu menetaskan damai
Seumpama airmata bisa ku lautkan
Renangi kegelisahan
Dengan sauh ketegaran
Akan kugapai tepian
Dimana hati berjambangan
(ITC, biru danauku 27112021)
#TantanganGurusiana
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisinya selalu keren Bucan. Semoga sehat selalu aamiin
Ada detak hati dan dentum jantung, Menunggu waktu menetaskan damai. Puisi yang indah. Sukses Bu Trisna.
Keren puisinya Bunda, pilihan diksi yang indah bermakna, salam sukses selalu
Dengan sauh ketegaran, Akan kugapai tepian....Puisi yang indah Bunda, optimis menggapai impian. Salam sehat dan sukses selalu Bunda Iche
Luar biasa goresanmu Sang Pujangga idola. Sukses selalu. Mari kita saling berkunjung dan menginspirasi
Salut puisi yang sangat luar biasa dan cadas diksi yang begitu indah nan memukau. sehat selalu bunda Trisna.
Keren puisinya buu....salam literasi