Buah Murah Meriah
Hari ke-61
Sabtu, 12-Feb-22
Buah Murah Meriah
Di daerahku tepatnya kabupaten Grobogan, buah ini bernama ceplukan. Rasanya manis jika sudah masak, dan berwarna kuning. Buah ini terbungkus seperti kelopak dari tumbuhananya. Termasuk tumbuhan liar, karena sebagian masyarakat yang tidak mengetahuinya dikira gulma. Tanaman sebagai pengganggu kesuburan tanah petani.
Saat tumbuh dan berbuah biasanya tak lama kemudian mati. Setelah berbuah dua sampai tiga kali, tanaman ini akan mengering dengan sendirinya. Sangat disayangkan, pada saat tanaman ini mengering terlihat buah dari tanaman ini pasti banyak yang sudah masak. Anehnya banyak yang tak menghiraukan. Saat masa kecilku, aku selalu menemukan buah ini. Di belakang rumah orang tua terdapat kebon yang ditanami berbagai buah-buahan, namun tanaman ini juga dicabuti. Semasa kecil yang menyenangkan itu, Aku dan teman-temanku, asyik panen buah itu.
Menginjak kuliah di kota Jogjakarta, Aku menemukan buah ini lagi di sepanjang Malioboro dan pasar Beringharjo. Tanpa kutawar lagi langsung kubeli buah kecil itu. Dengan penjual yang tua renta dikala itu, rasa iba ini mulai muncul, spontan kubeli langsung 4 ikat. Walau tak habis memakan buah itu dikala sendirian. Seminggu kemudian pun ingin membelinya lagi, karena buah ceplukan tergolong buah murah meriah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Buah itu banyak khasiatnya. Sekarang sudah langka.