Menggerakkan literasi adalah hal yang menyenangkan, meski tentu banyak dukanya. Kebahagian ketika hasil tulisan mulai berkumpul dan tercetak menjadi buku adalah kebahagian yang hampir mencapai puncaknya. Kebahagian selanjutnya adalah ketika buku tersebut sampai pada pembaca yang diinginkan dan mendapatkan apresiasi dari pembaca yang diinginkan

Wacana tulis lebih sistematis dan memiliki keterbacaan yang lebih tinggi dibanding wacana lisan. Karenanya, digalakkan pelatihan menulis pada guru. Harapannya, guru memiliki sebuah karya yang merupakan perwujudan ulang ilmu dan pengalamannya. Selain itu, seorang guru yang menulis sedang membentuk sebuah komunikasi tulis yang beradab dan ilmiah. Akhirnya, guru yang menulis akan menggerakkan PD nya untuk menulis. Hingga, gerakan literasi sekolah bisa terwujud.