Banyak peristiwa bisa menjadi ide tulisan. Selain bertujuan menyambung tali silaturahmi, status teman sering kujadikan cerita. Rerata mereka senang, bahkan menjadi pembaca setia.Harapannya, suatu saat akan kujadikan buku memoar yang lengkap. Tulisan kali ini akan mengisahkan seorang teman yang tetap bahagia dan mesra bersama keluarganya.

Mbak Winarni, adalah sosok ibu yang layak jadi teladan. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa, beliau seorang guru yang penuh semangat mengerjakan apa saja yang dapat dilakukan. Sebagai guru beliau mengajar murid-muridnya dengan penuh antusias. Sebagai seorang ibu, tak kurang-kurangnya berusaha menyelesaikan pekerjaan rumahtangga dengan cepat. Memasak, mencuci, menyeterika baju, dan kegiatan lain yang sangat menguras energi.

Untuk mendukung perekonomian rumah tangga, beliau juga memiliki usaha kain batik. Kain yang dijual mutunya sangat bagus dengan harga yang terjangkau. Siapapun akan suka jika diberikan pilihan kain yang ditawarkan. Kita tinggal menyesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. Cocok untuk buah tangan, kado ulangtahun, bahkan untuk hadiah bagi orang yang dicintai.

Satu hal yang tak pernah Mbak Winarni lupakan. Kebersamaan bersama keluarga, dan asyiknya menjalin tali silaturahmi dengan saudara-saudaranya. Ketika beliau sedang foto bersama saudaranya, rasanya seperti saudara kembar. Apalagi bila foto bersama, wajahnya sangat mirip, tetapi aku tak bisa keliru, karena senyum beliau sangat khas.

Wisata bersama keluarga, seringkali dilakukan saat akhir pekan atau liburan sekolah. Meskipun padat waktunya, kemesraan semasa remaja pun tak pernah ditinggalnya. Lihat saja, beliau sampai rela berjalan mundur agar tetap bisa menatap wajah sang suami sambil tetap bercakap-cakap dan tersenyum penuh mesra. Semoga selalu bahagia Mbak Winarni, Sang Ibu Pejuang sejati. Barakallah.

Griyapraja, 30 September 2021