#tantanganmenulis51

#pentigraf

Haruka dan Kebiasaannya Makan

Kilah Haruka mungkin tepat, dengan makan lagi dan makan lagi dia bisa semakin melupakan sakit hatinya. Luka mengangga yang pernah membuatnya hampir mengakhiri hidup. Untung akal sehatnya lebih kuat dari bujukan jahat itu. Namanya sakit hati tetap sakit hati yang harus disembuhkan. Haruka memilih makan sebagai obat. Setiap kambuh ingatan tentang masa lalu, Haruka langsung makan. Melahap sampai kenyang. Segera pulang dan merebah. Keesokan hari dia sudah tenang. Siap menjalani kehidupan lagi.

Namun mengapa harus makan steak? Setelah satu porsi beef steak seberat 1 kg lenyap, Haruka berdiri melonggarkan celananya. Agak bergeser sebab restoran steak Ribera tempat kami makan agak sempit. Mungkin Haruka begah. Aku membiarkannya, lagipula beef steakku yang hanya 250 gram belum habis.

"Kamu harus mengurangi porsi makanmu, Haruka. Itu bila kamu ingin hidup sehat lebih lama," aku sok bijaksana menasihatinya. Haruka tertawa terbahak-bahak. Kami keluar restoran untuk berpindah tempat ke TGI Friday's Cafe. "Dengan banyak makan, aku bisa melupakan sakit hatiku kawan. Dengan banyak makan aku akan bahagia." Sungguh nasihatku hanya senda gurau. Namun beberapa hari kemudian terdengar kabar Haruka terkena stroke. Sakit hatinya belum juga sembuh, sekarang ditambahi jenis sakit lainnya.

Tokyo/21 Juli 2020

* Seluruh isi pentigraf ini fiktif/tidak nyata. Hanya imajinasi belaka.

*Jika ada kesamaan nama atau kejadian atau lainnya, itu sama sekali tidak disengaja.