Pak!

#Pentigraf By: Tosfayana Mawardi

Sejak 15 tahun lalu Parto sudah dipanggil pak. Pasnya setelah tamat kuliah hingga sekarang. Barangkali setalah wisuda, wajahnya terlihat semakin matang untuk mendapatkan panggilan pak. Jika ada yang memanggil pak tanpa diiringi nama, maka Parto pasti ikut menoleh.

Pagi sebelum ke kantor, Parto dipanggil orang. Suara itu terdengar jelas dari depan rumahnya. Parto menoleh sambil menyibakkan gorden jendelanya. Tapi ia tidak melihat siapapun di depan pagar rumahnya. Setelah 5 menit suara itu muncul lagi. Parto pun kembali mengintip dari jendela, tapi masih tidak terlihat ada orang.

Setelah berdiri agak lama di jendela tanpa, akhirnya Parto kembali masuk rumah sambil menghabiskan kopi paginya. Hmmm … suara panggilan Pak itu kembali terdengar. Parto melanjutkan memakai kaus kakinya dan segera meraih kunci motornya untuk berangkat ke kantor. Parto tersenyum, di samping motornya ada sangkar Beo yang baru dibelinya sore kemarin.

Gubuk Literasi-Payakumbuh, 21 Juni 2020

#tantangan gurusiana hari ke-100