Lorong Waktu (1.603)T.74
Lorong Waktu (1.603)T.74
Karya: Tin Faza
Kulangkahkan kaki meniti senja
menyusuri lorong waktu yang bisu
detik-detik berbisik pilu
mengikat kecewa di ufuk nestapa.
Jalan terjal mengular sunyi,
duri tajam menari di palung jiwa
namun lorong waktu tetap mengalun
menyeimbangkan takdir dalam irama semesta.
Air mata berpendar di cawan kenangan
mentari pagi mencibir bayang-bayang luka
tertatih kugenggam ranting yang rapuh
namun langkah tetap tegak menari dalam harap.
Raga melebur dalam lelah tak bertepi
lorong waktu kian pekat membisu
namun cahaya tetap kupintal dalam doa
berharap kutemukan mutiara kehidupan.
Kota Delta, 15 Maret 25.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar