Titik Royani 17

Titik Royani, M.Pd. Lahir di Kabupaten Madiun. Mengawali karir sebagai guru TK mulai tahun 1991 - 2000. Tahun 2000 hingga sekarang menjadi guru di Sekolah Dasar...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEBUAH PENANTIAN (PART  29)

SEBUAH PENANTIAN (PART 29)

SEBUAH PENANTIAN (PART : 29)

(Episode: Surprice)

# Tantangan Gurusiana

# Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke -187

" Ten...kamu cantik banget malam ini." Rusli menatap Inten takjub.

Dipandanginya Inten dari ujung kaki sampai ujung rambut. Inten dengan wajah polos dengan bedak tipis, apalagi ketika tersenyum, duh...! Dadaku berdesir tak karuan, bisik hati Rusli.

"Eh! Kok malah melamun." Suara Inten mengagetkan Rusli.

"Hhmmm...merayu ni ceritanya?"

"Nggak Ten...beneran kamu sangat cantik malam ini, seperti artis di tv tu lo?" Rusli terus memandang wajah Inten yang semakin cantik.

" Ten..gimana kita besok jalan-jalan ke kota, refresing." Rusli menawarkan jalan-jalan pada Inten.

"Kamu nggak malu jalan sama aku Rus, nti pasti semua orang ngliatin."

"La...memang orang punya mata masa gak boleh lihat!"

"Bukan begitu maksudku sayaang..." wajah Inten terlihat sewot.

"Coba, ulangin sekali lagi...kau panggil aku sayang? Makasih ya Ten. I love you."

Berkata begitu Rusli langsung pamit pulang karena sudah malam sudah jam 21.00 WIB waktunya Inten tutup warung. Inten jadi senyum-senyum sendiri jika mengingat Rusli. Apalagi tadi sebelum pergi mengucap I Love You.

"Waduh! Aku kok jadi ikutan kayak yang di tipi lop-lopan. He...he...beginilah kalau punya kekasih umurnya jauh lebih muda, kayak anak kecil." Gumam Inten pada diri sendiri.

Cinta itu masalah hati, jika hati tlah terpaut siapa yang sanggup menghalangi?

Mudah-mudahan Rusli serius padaku, bisik hati Inten sambil memejamkan mata.

Di tempat terpisah kang Somad tengah menikmati manisnya madu pernikahan dengan Dewi. Tapi malam ini Dewi wajahnya kelihatan pucat.

"Kamu kenapa dik?"

"Nggak tahu Mas, dari tadi perutku mual-mual, kepalaku pusing inginnya tiduran aja."

"Mas, aku pingin rujak crobo."

"Malam-malam begini mana ada yang jualan rujak, kayak orang ngidam aja."

"Pingiiiin banget mas." berkata demikian Dewi langsung muntah-muntah.

Spontan kang Somad berlari, dilihatnya wajah Dewi yang pucat, segera dibopongnya menuju tempat tidur, dipijitinya dengan penuh kasih.

Beberapa saat kemudian Dewi sudah agak mendingan. Dewi mengambil sesuatu dari laci tempat tidur secara perlahan-lahan.

"Mas...aku ada sesuatu untukmu, pejamkan mata ya?"

Kang Somad menurut saja apa kemauan Dewi. Ketika membuka mata, sebuah alat tes kehamilan yang ada ditelapak tangannya.

"Jadi...kau?"

"Buka aja dulu mas?"

Kang Somad membuka test pack alat uji kehamilan yang diberikan Dewi.

Berdebar, perlahan-lahan kang Somad membukanya, dan hasilnya setrip dua.

"Alhamdulillah ya Robb! Dik...kamu hamil?" Kang Somad memeluk dan menciumi Dewi sebagai rasa syukur.

Seperti mendapat sebongkah berlian, begitu perasaan kang Somad mengetahui istrinya hamil. Terbayang di rumahnya akan hadir malaikat kecil yang akan menyemarakkan rumah ini, batin kang Somad.

"Mas...besok antar aku ke dokter ya? periksa kandungan, sekalian mampir ke rumah bapak ibu di kota."

"Ok...Ma."

"Lo...kok Ma?"

"La ..tu kan udah ada calon debaynya?"

Dewi mencubit suaminya dengan gemas.Mereka berdua tersenyum saling memandang. Hanya bisa mengucap syukur atas karuniaNya.

Bersambung

Madiun, 30 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wow..Dewi mulai hamil..seru nih...somad pasti bahagia tuh..semoga gak ingat inten terus

30 Oct
Balas

He...he...begitulah, Dewi mulai mengandung buah hati. Somad...mksih Apresiasinya ....salam sukses

30 Oct

Keren sekali ceritanya Bu Titik. Sukses selalu dan salam literasi

30 Oct
Balas

Aamiin...mksih apresiasinya bapak...dan salam sukses juga tuk pak Suhargo

30 Oct

Alhamdulillah, Kang Somat bahagia dgn Dewi. Inten pun bahagia dgn Rusli... Keren Bun

30 Oct
Balas

Mksih apresiasinya bund...salam sukses

30 Oct

Keren ibu cantik.. Bahagia melanda kedua pasang anak manusia yang sebelumnya ada sedikit kekecewaan... Namun garis takdir berkata lembut untuk bahagia yang di dwpan mata... Makin menarik kisahnya dan dinanti lanjutannya... Salam santun dan sukses buat bu guru cantik

30 Oct
Balas

Mksih apresiasinys bunda...begitulah kehidupan apa yang dipikirkan terkadang tak sesuai kenyataan ..hanya keikhlasan yang menguatkan

30 Oct

Mantap Surantap Bunda

30 Oct
Balas

Mksih bund...salam sukses

30 Oct

Keren banget ceritanya. Mantab Bu

31 Oct
Balas

keren.... salam sukses

30 Oct
Balas

Mksih ...salam sukses

30 Oct

Kisah asyik saat berdua menanti sang buah hati sungguh menyenangkan

30 Oct
Balas

Begitulah bunda...saat yang ditunggu tunggu ...untuk segera menimang buah hati.

30 Oct

Alhamdulillah..semoga akhirnya happy

30 Oct
Balas

Mksih apresiasinya pak Yusrin ...salam sukses

30 Oct

Ajari saya buat cerita bersambung bun..sukses

30 Oct
Balas

He...he...ni juga baru belajar pak Andro...monggo belajar bareng...tetap semangat pak

30 Oct



search

New Post